Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ikan Kerapu Jadi Idola Ekspor di Tengah Pandemi

Ikan kerapu hasil budidaya nelayan Kabupaten Natuna menjadi andalan ekspor ke Hongkong di masa pandemi Covid-19. suaratani.coom-ist 


SuaraTani.com- Jakarta| Sektor perikanan nasional tercatat memberikan tren positif, meski banyak sektor yang terimbas pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari kinerja sektor perikanan yang tetap dapat melakukan ekspor sebagai perwujudan pemulihan ekonomi nasional.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelauatan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto mengungkapkan, komoditas udang memang masih menjadi primadona ekspor. 

Namun selain udang, komoditas budidaya laut seperti ikan kerapu juga menjadi salah satu komoditas andalan ekspor. Karena permintaan pasar global yang tinggi. 

“Meski pandemi, ekspor perikanan nasional masih jalan terus. Selain udang, ikan kerapu juga menjadi salah satu komoditas andalan ekspor kita. Seperti ikan kerapu hasil budidaya Kabupaten Natuna yang terus berjalan meskipun pandemi,” ungkap Slamet dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (12/5/2021).

Oleh karenanya, sambung Slamet, KKP terus mendorong agar selama masa pandemi, semakin banyak perusahaan yang melakukan ekspor ikan kerapu karena kerapu merupakan salah satu komoditas andalan untuk ekspor kelautan dan perikanan nasional. 

Ini dikatakannya merupakan peluang emas, karena dengan ekspor yang terus meningkat dipastikan akan menggerakkan ekonomi masyarakat pesisir, dan geliat ekonomi masyarakat pada umumnya. Ditambah lagi, saat ini permintaan untuk kerapu di negara tujuan ekspor kembali terbuka dan menunjukkan tren yang mulai meningkat. 

“Oleh karenanya, mari kita bersama-sama saling koordinasi dan bersinergi dalam mengembangkan budidaya laut agar aktivitas ekspor ikan kerapu bisa terus berjalan dengan lancar,” sambungnya.

Sebagai sektor strategis berbasis pangan, tentu akuakultur harus mampu berkontribusi lebih besar  mendorong pertumbuhan ekonomi. KKP menurut Slamet terus berupaya melakukan pengembangan budidaya di kawasan-kawasan potensial guna menggenjot produksi perikanan budidaya..

Salah satunya di Kabupaten Natuna merupakan kabupaten yang memiliki potensi budidaya ikan laut dan posisinya dekat dengan Hongkong maka akan meningkatkan kinerja ekspor, tentunya secara bersamaan akan menaikkan devisa negara di tengah menurunnya pendapatan negara dari ekspor sekarang ini. 

Tahun 2021 ini meskipun pandemi belum berakhir, Kabupaten Natuna dapat terus memenuhi permintaan ekspor ikan laut hasil budidaya ke Hongkong. 

“Hingga bulan April, selama tahun 2021 telah melakukan aktivitas ekspor ikan laut sebanyak empat kali dengan total mencapai kurang lebih 50,8 ton. Harapannya, bukan hanya di Natuna saja tapi daerah lain pun sama,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, Zakimin Yusuf, menambahkan budidaya kerapu selain menambah pendapatan juga dapat menggerakkan roda ekonomi masyarakat Natuna. 
Seperti di Kecamatan Bunguran Barat dan Pulau Tiga sebagai sentra budidaya kerapu. Kegiatan inilah yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat disana. 

“Apa yang kami lakukan sesuai dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan waktu berkunjung ke Kabupaten Natuna agar upaya budidaya ikan laut harus terus dikembangkan karena kegiatan ekspor ke Hongkong  telah berjalan lama di Natuna. Rencananya akan menjadikan Natuna sebagai kawasan ekonomi khusus di bidang kelautan dan perikanan,” tuturnya.

Sedangkan, Eko Prihananto pemilik CV Eka Bina Pratama, mengatakan, meskipun situasi pandemi belum berakhir, namun aktivitas ekspor ikan laut hasil budidaya dapat terus berjalan lancar. 

Eko memaparkan, selama tahun 2021 ini, aktivitas ekspor ikan laut hasil budidaya menuju Hongkong sudah sebanyak 4 kali dengan kapasitas ekspor mencapai 50,8 ton atau senilai Rp4,4 miliar. 

Aktivitas ekspor ikan laut hasil budidaya itu menggunakan kapal berbendera Hong Kong yakni kapal MV. Cheung Kam Wah dan Cheng Wai Hing yang sudah mendapat izin dari KKP dan surat karantina dari kantor kesehatan pelabuhan Sedanau. 

Aktivitas ekspor tersebut telah dibantu oleh BKIPM KP, PSDKP, Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, karantina Pelabuhan Syahbandar Sedanau, Bea dan Cukai, Imigrasi dan juga TNI AL. 

“Kapal tersebut dikatakan sudah memenuhi prosedur protokol Covid-19 untuk mengangkat kerapu hidup. Selain itu juga, bongkar muat ekspor yang dilakukan sejumlah eksportir ikan kerapu dilakukan dengan menerapkan protokol Covid-19 secara ketat,” paparnya

Adapun ikan laut hasil panen dari pembudidaya yang diserap untuk memenuhi permintaan ekspor ini tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Natuna seperti kecamatan Bunguran Barat, Bunguran Timur, Midai, Serasan, Pulau Tiga, Pulau Laut dan Subi. *(jasmin)