Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

KKP Dorong Pembudidaya Ikan Produksi Pakan Ikan Secara Mandiri

Seorang pekerja menyusun pakan ikan yang diproduksi di Unit Produksi Pakan Ikan Mandiri (UPPIM). KKP mendorong pembudidaya ikan untuk memproduksi pakan ikannya secara mandiri. suaratani.com-ist 

 

SuaraTani.com – Jakarta| Pemenuhan kebutuhan pakan ikan menjadi salah satu fokus Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam rangka mendukung pencapaian target produksi perikanan budidaya nasional. Melalui Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari), KKP terus mendorong penggunaan dan produksi pakan ikan mandiri di level pembudidaya untuk meningkatkan margin keuntungan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto mengungkapkan,  sebagai salah satu  komponen terpenting dalam kegiatan usaha budidaya ikan, produksi pakan ikan selalu menjadi salah satu program prioritas KKP untuk mendukung peningkatan produksi serta keberlanjutan usaha budidaya di masyarakat.

“Melalui inisiasi program Gerpari sejak tahun 2015, KKP berupaya untuk menghadirkan pakan ikan berkualitas untuk pembudidaya dengan harga yang terjangkau untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi. Bantuan pakan ikan mandiri yang diproduksi oleh 10 Unit Pelaksana Teknis lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya secara rutin disalurkan kepada pembudidaya yang tersebar di seluruh Indonesia,” jelas Slamet di Jakarta, Rabu (5/5/2021).

Dalam kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono ke Unit Produksi Pakan Ikan Mandiri (UPPIM) milik KKP di Pangandaran beberapa waktu lalu, Menteri Trenggono menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam menjalankan unit usaha pakan ikan mandiri agar mampu menghasilkan perputaran dana yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja hingga sarana dan prasarana UPPIM.

“UPPIM Pangandaran menjadi unit produksi yang strategis dalam mendistribusikan bantuan pemerintah  berupa pakan ikan mandiri. Unit yang dikelola oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung ini memiliki kapasitas optimum untuk dapat memproduksi hingga 1 ton pakan ikan per jam. UPPIM ini memproduksi pakan untuk komoditas budidaya air laut seperti ikan kakap putih, bawal bintang dan kobia. Serta, pakan untuk komoditas budidaya air tawar seperti ikan nila dan lele,” imbuh Slamet.

Lebih lanjut Slamet juga menambahkan bahwa terkait program Gerpari, selain bantuan berupa pakan ikan, pada tahun 2021 ini pihaknya juga menganggarkan untuk penyaluran bantuan berupa mesin pembuat pakan dan bahan baku pakan mandiri, bantuan paket percontohan pakan ikan alami seperti cacing sutera dan Moina sp. serta percontohan budidaya maggot di masyarakat.

“Berbagai program bantuan ini juga diharapkan dapat menjadi alternatif usaha di masyarakat hingga menyerap tenaga kerja produktif agar perekonomian dapat terus tumbuh,” ujar Slamet.

Slamet menilai seiring dengan berkembangnya usaha pakan ikan di masyarakat akan mencukupi ketersediaan pakan ikan serta menjawab kebutuhan pembudidaya akan pakan ikan berkualitas dengan harga yang terjangkau.

“Hal ini tentunya akan berimbas kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun pembudidaya secara khusus,” pungkas Slamet. *(putri)