SuaraTani.com – Jakarta| Kementerian Perdagangan menegaskan
sampai saat ini stok kedelai masih cukup
untuk memenuhi kebutuhan nasional. Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan tetap
berupaya menjamin stok kedelai penyediaan Idulfitri 2021 mencukupi kebutuhan
industri pengrajin tahu dan tempe nasional.
“Kenaikan harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan
tempe disebabkan komoditas kedelai asal Amerika Serikat masih belum memasuki
masa panen sehingga berdampak pada tingginya harga kedelai sampai dengan saat
ini,” jelas – Direktur
Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan, Kamis (6/5/2021).
Dikutip dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai
dunia penyediaan Mei 2021 berkisar di USD 15,42/bushels, terdapat kenaikan harga
di kisaran 8,12 persen dari penyediaan April USD 14,26/bushels. Meski demikian,
diharapkan harga kedelai dunia dapat segera terkoreksi menurun pada periode
selanjutnya.
Dijelaskannya, pemerintah berupaya menjaga harga kedelai
impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe pada kisaran harga
Rp9.700/kg--Rp9.900/kg dan di tingkat gudang importir Rp9.400/kg--Rp9.600/kg. Sementara
itu, harga tahu tetap masih bisa dijaga stabil oleh para pengrajin di kisaran
Rp650/potong dan tempe Rp16.000/kg.
Secara umum, harga kedelai di tingkat pengrajin pada
kota-kota besar dan sentra produksi utama kedelai masih terjaga di bawah
Rp10.000/kg saat ini. Jika terdapat harga kedelai di atas Rp10.000/kg di
beberapa daerah, harga tersebut dipengaruhi tambahan ongkos kirim dari titik
distributor.
Selanjutnya, Kemendag akan terus memantau dan mengevaluasi
pergerakan harga kedelai dunia, baik penurunan maupun kenaikan harga. Hal itu
guna memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga
tahu dan tempe di pasar masih pada tingkat yang wajar.
Oke juga meminta para importir yang memiliki stok kedelai
untuk terus memasok kedelai secara teratur kepada pengrajin tahu dan tempe
anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), baik di Puskopti
provinsi maupun Kopti kabupaten/kota seluruh Indonesia.
“Produksi tahu dan tempe diharapkan dapat terus berjalan
khususnya untuk periode Idulfitri2021 sehingga masyarakat masih tetap mendapatkan
tahu dan tempe dengan harga terjangkau,” tutupnya. *(putri)