Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Belum Ada Keputusan Final Terkait Pelaksanaan PTM Terbatas di Sumut

Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Pembelajaran Secara Tatap Muka di Sekolah untuk wilayah Medan, Binjai dan Deliserdang di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman No. 41 Medan, Jum'at (11/6/2021). suaratani.com-ist


SuaraTani.com – Medan| Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) memastikan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan disesuaikan dengan kondisi di masing-masing daerah, dan bukan hanya keputusan Pemprov tetapi keputusan nasional.

Wakil Gubernur Musa Rajekshah mengatakan, untuk melaksanakan PTM ini, maka pihaknya akan mendengarkan masukan dari Gugus Tugas Covid-19. 

“Jika menurut Gugus Tugas bisa dilaksanakan, maka akan dilakukan. Tetapi jika Gugus Tugas mengatakan harus ditutup, maka akan kita tutup. Jadi tidak semata-mata harus terus buka,” ujar Musa Rajekshah usai memimpin rapat koordinasi tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dengan beberapa ahli dengan Pemangku Kepentingan (Stakeholder) terkait yang digelar di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jumat (11/6/2021). 

Musa Rajekshah mengatakan, pihaknya belum memiliki keputusan final terkait PTM, karena masih dibutuhkan rapat-rapat lanjutan untuk melihat apakah perlu ada persyaratan tambahan disamping persyaratan yang sudah ditentukan.

“Karena Sumut dengan 33 kabupaten/kota, pasti mungkin di daerah lain mungkin berbeda dengan Medan, Deliserdang dan Binjai,” kata Ijeck, panggilan akrabnya. 

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, salah satu persyaratan utama PTM berdasarkan SKB Empat Menteri Nomor 23425/A5/HK.01.04/2021 tanggal 8 April 2021, adalah vaksinasi Covid-19 lengkap pendidik dan tenaga pendidik. 

Walau begitu menurut Bobby, orang tua/wali pendidik berhak memilih pembelajaran tatap muka terbatas atau pembelajaran jarak jauh.

“Ada lebih dari 20.000 guru di Kota Medan dan vaksinasinya sudah mencapai 80%, tetapi sebagian kecil belum tahap kedua. Kita akan membuka vaksinasi massal untuk mempercepat ini, termasuk vaksinasi pelajar,” katanya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Deliserdang Citra Effendi Capah memastikan, sekolah-sekolah Kabupaten Deliserdang sendiri telah menyiapkan sarana-prasarana PTM terbatas. 

Vaksinasi guru Deliserdang juga sudah mencapai 82% dan berdasarkan survei yang mereka hampir seluruh orang tua/wali siswa setuju dilakukan PTM.

“Vaksinasi guru sudah mencapai 82%, kalau sekolah-sekolah hampir semua sudah siap untuk sarpras, ketentuan dari SKB empat menteri. Orang-orang tua siswa setelah kami survey sekitar 99% setuju sekolah tatap muka,” kata Citra.

Di tempat yang sama, Inke Nadia D Lubis dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Sumut menilai, pembukaan sekolah tatap muka di Sumut memiliki risiko tinggi terjadinya lonjakan kasus Covid-19. 

“Risikonya cukup besar, mereka bisa menularkan ke orang tua dan guru yang sudah cukup tua atau yang masih bayi. Ini resikonya besar, belum lagi saat ini kita kasus Covid-19 sedang naik-naiknya,” kata Inke. *(ika)