Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kontrak Kerja Diputus Tanpa Penjelasan, Puluhan Honorer Pemkab Labura Unjuk Rasa

Puluhan tenaga honorer diputus kontraknya  mengadukan nasib dengan orasi damai di depan gerbang kantor Bupati Labura jalan Jenderal Sudirman no. 27, Kelurahan Aek Kanopan Timur, Kecamatan Kualuh Hulu, Rabu (9/6/2021). suaratani.com-ist


Suara Tani.com – Labuhanbatu| Para tenaga honorer di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) meradang. Mereka, diputus kontraknya sepihak oleh Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara. 

Dampaknya,  puluhan tenaga honorer yang diputus kontraknya tersebut mengadukan nasibnya dengan orasi damai di depan gerbang Kantor Bupati Labura jalan Jenderal Sudirman no. 27, Kelurahan Aek Kanopan Timur, Kecamatan Kualuh Hulu, Rabu (9/6/2021). Mereka berharap Bupati, Hendriyanto Sitorus memperhatikan nasib mereka.

Sembari membawa media spanduk, tulisan pada karton putih ditambah pengeras suara, mereka mempertanyakan kenapa kontrak mereka tidak diperpanjang tanpa alasan yang jelas. Bahkan tidak pernah mendapat surat teguran apapun. 

Lebih anehnya lagi, pemutusan hubungan kerja itu dilakukan setelah Pilkada tahun 2020 selesai dilaksanakan.

"Apa salah kami pak bupati, kenapa kami dipecat," teriak mereka di depan pagar Kantor Bupati Labura.

Walau cuaca siang itu sangat menyengat, terlihat tidak menyurutkan para pengunjuk rasa. Pengorbanan selama 12 tahun menjadi honorer, menurut mereka tidak menjadikan itu sebuah hal yang harus dihargai.

"Sejak berdirinya Pemkab Labura ini, kami sudah jadi honorer. Pak bupati apa salah kami, tolong beri kami penjelasan, tolong temui kami. 12 tahun kami mengabdi, sesudah Pilkada kami dipecat, mana keadilan buat kami," sebut pendemo secara bergantian.

Terlebih, mereka merupakan tenaga kesehatan yang selama ini ikhlas bekerja disituasi mencekam akibat sebaran Covid-19. Namun begitu, mereka tidak pernah kendur mengabdi demi sebuah tanggungjawab.

"Kami tenaga kesehatan saat pandemi kenapa tidak dipakai lagi, walaupun Covid, kami masih tetap bekerja ikhlas, tapi kenapa diberhentikan tanpa alasan yang jelas, pak bupati tolonglah temui kami," pinta mereka.

Pelaksana Tugas Sekda Labura, H Suryaman saat menemui pengunjuk rasa meminta agar pendemo secara perwakilan untuk bertemu dengan Bupati, Hendri Yanto Sitorus.

Tetapi, aksi kebersamaan dikarenakan senasib mengalami hal tidak berimbang itu, mereka memilih agar Bupati Labura menemui mereka dan tanpa melakukan pertemuan dengan perwakilan.

"Kami minta pak bupati menemui kami, bukan perwakilan, karena kami tidak ada koordinatornya, kami gerakan murni kebersamaan," ujar pendemo lagi.

Namun akhirnya, sebanyak tiga orang utusan pendemo menemui Bupati Labuhanbatu Utara Hendriyanto Sitorus bersama Wakil Bupati Samsul Tanjung di ruang rapat Kantor Bupati.

Di depan bupati, perwakilan pendemo menyampaikan keluhan dan tuntutannya  serta menanyakan alasan tidak diperpanjang kontrak.

Keluhan itu ditampung Bupati seraya mengatakan bahwa sampai saat ini dirinya tidak ada memutusan kontrak pegawai honor Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Bupati Hendri memastikan tidak ada pemecatan tenaga honorer. Tapi hanya tidak diperpanjang kontraknya.

"Perpanjangan kontrak ini ada di tangan Kepala OPD  masing-masing dinas. Nanti saya tanyakan langsung kepada para kepala OPD," ucap Bupati. 

Disampaikan Bupati, setelah ini dirinya akan berkordinasi dengan seluruh Kepala OPD untuk menanyakan perihal pemutusan kontrak. Dan segera akan menghubungi kembali melalui Kordinator Lapangan Amiruddin.

"Setelah ini akan saya rapatkan bersama OPD, dan hasilnya akan kita beritahukan kepada koordinator aksi," tegas Bupati. *(fajar)