
SuaraTani.com – Medan| Untuk Semester I tahun 2021, ekspor komoditas pertanian dari Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Belawan mengalami peningkatan signifikan di tengah pandemi Covid-19.
Adapun nilai ekspor yang berhasil dihimpun selama satu semester (Januari-Juni 2021) mencapai Rp13,5 triliun lebih atau naik berkisar 43,33% dibanding periode yang sama tahun 2020 senilai Rp9,4 triliun.
“Nilai ekspor tertinggi pada Semester I-2021 terjadi pada bulan Juni, yakni sebesar Rp2,692 triliun lebih diikuti bulan Maret sebesar Rp2,626 triliun lebih. Sedangkan pada tahun 2020 nilai ekspor tertinggi itu terjadi pada bulan Maret sebesar Rp2,061triliun,” kata Kepala BBKP Belawan, Andi Yusmanto saat kegiatan Afternoon Tea bersama kalangan media di Kota Medan, Selasa (6/7/2021).
Adapun kegiatan Afternoon Tea tersebut dihadiri Humas Karantina Pertanian Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), Fista, dan seluruh tim Humas BBKP Belawan.
Andi lebih jauh menjelaskan, nilai ekspor yang mencapai Rp13,5 triliun tersebut diperoleh dari nilai ekspor sub sektor perkebunan yang mencapai Rp13,096 triliun lebih atau meningkat berkisar 46,2% dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp8,969 triliun lebih.
Diikuti dengan ekspor dari sub sektor hortikultura yang nilainya mencapai Rp149,301 miliar lebih atau meningkat berkisar 49,37% dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp99,956 miliar lebih.
Kemudian, ekspor dari sub sektor tanaman pangan yang mencapai Rp56,841 miliar atau meningkat berkisar 204,03% dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp18,696 miliar.
“Jadi, untuk nilai ekspor terjadi peningkatan berkisar 43,33%, volume ekspor sebesar 68,95%, jumlah eksportir 99,48%, jumlah komoditi naik 42,47%, jumlah negara tujuan naik 33,33% dan jumlah frekwensi naik 6,93%. Tetapi untuk subsektor perternakan mengalami penurunan sebesar 35,12%,” papar Andi.
Mengenai komoditas penyumbang nilai ekspor terbesar, menurut Andi, masih didominasi oleh tingginya permintaaan minyak sawit dan turunannya dari negara-negara tujuan ekspor. Kemudian ada kopi, karet, pinang, kulit manis dan lain sebagainya.
"Dari pencapaian nilai ekspor pada Semester I-2021 itu menjadikan Karantina Belawan menjadi nomor dua UPT terbesar dari 52 UPT Karantina Pertanian yang ada di Tanah Air," ujarnya.
Dikatakan Andi, di tengah pandemi covid-19, Balai Karantina terus mendorong peningkatan ekspor. Berbagai kebijakan dalam mempermudah para perusahaan eksportir terus mereka lakukan.
"Tadi pagi saya ditelepon pak Gubernur soal dokumen ekspor. Saya jelaskan, pengurusan dokumen saat ini banyak yang bisa dilakukan tanpa harus tatap muka. Itu demi kemudahan dalam rangka mendorong geliat ekspor dari Sumatera Utara. Begitu juga dengan nilai pengurusan dokumen tidak mahal," tutup Andi.* (junita sianturi)