Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kementan MoU dengan Pemkab Garut, Temanggung, Wonosobo dan Bantul

Nota kesepahaman yang berlangsung, Kamis (26/8/2021)  dilakukan antara Ditjen Hortikultura dengan Pemkab Garut, Temanggung, Wonosobo serta Pemkab Bantul. suaratani.com - ist

SuaraTani.com – Jakarta| Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan penandatanganan nota kesepahaman pengembangan agroindustri hortikultura yang berdaya saing dan berkelanjutan melibatkan pemerintah daerah, pelaku usaha dan perbankan. 

Nota kesepahaman yang berlangsung, Kamis (26/8/2021)  dilakukan antara Ditjen Hortikultura dengan Pemkab Garut, Temanggung, Wonosobo serta Pemkab Bantul.

Hadir perusahaan bidang makanan olahan dan perdagangan besar, PT Prima Sukses Sejati Abadi (Wings Food) dan PT East West Seed Indonesia selaku perusahaan yang bergerak di bidang perbenihan hortikultura. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam sambutan virtual menyebutkan, upaya ini sebagai bentuk tanggung jawab akseleratif untuk harmonisasi sinergi lintas sektoral guna mengamankan pangan selama masa pandemi Covid 19. 

“Kepada Pemerintah Kabupaten Garut, Temanggung, Wonosobo, dan Bantul saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Ini adalah bukti kita mengawal pangan. Pertanian tidak bisa lagi dihandle dengan cara-cara seperti kemarin, harus ada tindakan akseleratif. Apa yang kita lakukan hari ini adalah bukti nyata,” ujar Syahrul. 

Dalam virtual meeting yang diiikuti 2.400 peserta itu, Mentan menyebutkan, pertanian harus dibangun dengan integritas penuh berbasis kecerdasan artifisial melibatkan ilmuwan dan para pakar. Pertanian dewasa ini menurutnya, tidak lagi terfokus pada produktivitas. 

“Wujud nyata dari nota kesepahaman ini adalah tercapainya kepastian produksi hortikultura yang berkualitas. Ketika produksi tercapai, petani tidak bingung untuk mencari pasar dikarenakan sudah ada off taker yang siap menerima hasil,” jelasnya. 

“Jadi MoU hari ini harus ada hasilnya. Di sinilah kita harus punya paradigma yang kuat agar bisa merubah diri, tata kelolanya diperbaiki. Saya bangga, jarang saya menandatangani MoU yang melibatkan off taker,” katanya lagi. 

Sementara  dari sisi distribusi, Kementan menggandeng PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero. Terkait fasilitasi permodalan, pemerintah menggandeng perbankan yakni Bank Jabar dan Banten (BJB). Sehingga ini jelas membantu petani dalam menjalankan usaha agribisnisnya. 

“Kami bersama Ditjen Hortikultura menanam benih sayuran di Food Estate yang sudah disiapkan contohnya di Temanggung dan Wonosobo. Jadi petani kita diajak menanam benih dan hasilnya akan diambil oleh East West. East West Seed sebagai off takernya. Semoga acara ini tidak hanya ditandatangani saja tapi juga bisa berlangsung untuk jangka panjang sehingga petani  bisa mengambil manfaatnya,” terang Direktur Utama PT East West Seed Indonesia, Glenn Pardede.

Sementara untuk perusahaan bidang makanan olahan dan perdagangan besar, PT Prima Sukses Sejati Abadi (Wings Food) sebagai pengguna akhir memberikan apresiasi luar biasa atas kerja lintas sektoral ini. 

“Seneng banget ada progress yang cukup cepat dan terukur sehingga kita dapat melakukan penandatanganan MoU. Kita harapkan dengan penandatanganan ini bisa lebih jelas lagi project-nya. Semoga semuanya lancar dari proses penanaman hingga panen dan sampai di pabrik kita dengan segar,” ucap Purchasing Manager PT Prima Sukses Sejati Abadi (Wings Food), Yulius.

Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan, RNI dan BUMN Klaster Pangan akan meningkatkan kerja sama dengan berperan pada hilir pendistribusian hasil hortikultura.

“Sesuai dengan arahan Menteri Syahrul Yasin Limpo, kami siap berkontribusi pada hilir sektor  hortikultura untuk penguatan sektor pertanian,” terang Arief.

Arief menjelaskan, kerja sama ini bukan sebatas penugasan pemerintah melainkan inovasi bisnis BUMN pangan pada pendistribusian sektor pertanian. * (putri)