SuaraTani.com – Binjai| Pengenalan tanaman Eucalyptus kepada masyarakat luas sepertinya sudah harus dilakukan terlebih di suasana pandemi covid-19 saat ini. Betapa tidak, tanaman ini memiliki segudang manfaat tidak hanya sebagai penambah ‘income’ bagi yang membudidayakannya tapi juga bagi kesehatan.
Batang tanaman eucalyptus yang sudah besar atau berumur sekitar lima tahun, misalnya, dapat dipanen untuk diolah menjadi bubur kayu dalam pembuatan kertas. Sementara daunnya, sangat baik untuk kesehatan.
Daun eucalyptus dalam proses penyulingan untuk diambil minyak atsirinya, digunakan sebagai bahan baku industri farmasi, seperti minyak kayu putih, minyak telon, handsanitizer, vicks inhaler, sabun dan lain sebagainya.
Atas dasar itulah, Usaha Kecil Menengah (UKM) Jurnalis Medan gencar melakukan edukasi sekaligus penanaman pohon eucalypus di Sumatera Utara (Sumut) sejak pandemi Covid-19 terjadi tahun 2020 lalu.
Dan, giat penanaman pohon eucalyptus itu kini berlanjut ke Kota Binjai. Kali ini, UKM Jurnalis Medan yang diketuai Fakhruddin bersama pemilik Taman Edukasi Binjai, Reza memanfaatkan taman tersebut sebagai pusat edukasi untuk masyarakat Binjai.
“Pusat edukasi tanaman eucalyptus ini berada di Taman Edukasi Binjai, Kelurahan Tanah Seribu, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai,” kata Fakhruddin, Rabu (4/8/2021).
Di Pusat Edukasi inilah kata Fakhruddin yang akrab di sapa Kocu ini, nantinya pembelajaran pengenalan tanaman bernilai ekonomi itu dilakukan.
Fakhruddin menyebutkan, Pusat Edukasi tanaman eucalyptus ini, nantinya akan ditanam di atas lahan berkisar 2.000 meter per segi.
"Sesuai gambaran layoutnya, taman edukasi eucalyptus memiliki fasilitas Workshop, dapur produksi penyulingan minyak atsiri eucalyptus, produksi sabun dan handsanitizer eucalyptus, serta ruang diskusi," ungkap Kocu.
Dikatakannya, keberadaan pusat taman edukasi ini merupakan salah satu program jangka panjang UKM Jurnalis dalam memanfaatkan tanaman eucalyptus.
Apalagi, kata Kocu, UKM Jurnalis merupakan wadah yang fokus memproduksi sabun maupun handsanitizer yang salah satu bahan bakunya berasal dari tanaman eucalyptus.
"Mungkin saat ini banyak masyarakat awam belum mengetahui apa itu Eucalyptus dan manfaatnya. Nah disini, kita akan mengedukasi masyarakat tentang manfaat dari eucalyptus tersebut. Dengan begitu masyarakat dapat mengetahui fungsi dan manfaat dari tanaman eucalyptus, terutama dimasa pandemi Covid-19," jelasnya.
Pemilik Taman Edukasi Binjai, Reza menyatakan, pihaknya sangat mendukung program UKM Jurnalis yang akan membangun pusat edukasi taman eucalyptus di areal Taman Edukasi Binjai.
Sebagai bentuk dukungan tersebut, kata Reza, pihaknya telah menyiapkan lahan berkisar 2.000 meter per segi di areal Taman Edukasi.
"Saya menyambut baik sekaligus mendukung wacana UKM Jurnalis dalam hal memperkenalkan tanaman eucalyptus di areal Taman Edukasi. Dengan demikian masyarakat akan tahu manfaat dari tanaman eucalyptus ini," ujar Reza.
Untuk diketahui, saat ini wacana pembangunan taman edukasi eucalyptus juga mendapat dukungan dari pihak PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL).
Asisten Manager Corporation Communications PT TPL, Dedy Armaya mengatakan, sebagai pengelola hutan taman industri (HTI) dengan bahan baku kayu eucalyptus perusahaan sangat mendukung wacana dan ide pembangunan taman edukasi eucalyptus oleh UKM Jurnalis.
"TPL siap memberi dukungan, minimal dalam menyediakan bahan baku daun eucalyptus sebagai bahan pembuatan minyak atsiri untuk produksi minyak dan sabun," pungkas Dedy Armaya. * (junita sianturi)