Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Panen Bawang Merah Petani Nganjuk Naik 20% Berkat Agro Solution Petrokimia

Kiri-kanan: Dirut Petrosida, Dirut PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, (Plt) Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi dan Kadis Pertanian Nganjuk, Judi Ernanto saat panen bawang merah di Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (19/8/2021). suaratani.com - ist

SuaraTani.com – Nganjuk| Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menggelar panen bawang merah pada lahan Program Agro Solution seluas 87 hektare di Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (19/8/2021). Pada panen ini terjadi  peningkatan produktivitas mencapai 20%.

Direktur Utama (Dirut) Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menyatakan, di masa pandemi Covid-19, peran sektor pertanian menjadi semakin penting dan strategis, sehingga kegiatan produksi pertanian harus semakin digenjot, terutama di daerah-daerah yang menjadi sentra pertanian.

“Salah satunya di Kabupaten Nganjuk, sebagai penghasil utama bawang merah di provinsi Jawa Timur,” ujar Dwi Satriyo.

Adapun rekomendasi pemupukan berimbang dalam program ini seluruhnya menggunakan pupuk non subsidi yaitu 650 kilogram (kg) per hektare, pupuk NPK Phonska Plus, 200 kg per hektare, pupuk ZA 200 kg per hektare, pupuk NPK Petro Nitrat, 400 kg per hektare, pupuk NPK Petro Ningrat, serta pupuk organik Petroganik sebanyak 2 ton per hektare

Formula ini kata Dwi Satriyo, terbukti mampu meningkatkan hasil panen bawang merah sebesar 20%, dari rata-rata 14 ton menjadi rata-rata 16,8 ton per hektare.

“Selain membantu pemerintah mengamankan stok bawang merah nasional, peningkatan produktivitas juga diharapkan dapat mendongkrak kesejahteraan petani setempat,” imbuh Dwi Satriyo.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, berharap kehadiran Petrokimia Gresik di tengah petani bawang ini benar-benar menjadi solusi pertanian. Sehingga para petani bawang merah Kabupaten Nganjuk sejahtera.

“Sumbangan pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk berkisar antara 34-36 persen tiap tahunnya,” jelasnya.

Dikatakannya, kendala yang sering muncul ketika panen raya bawang merah adalah harga yang anjlok. Untuk itu diperlukan sinergi antarstakeholder untuk mencari solusi, salah satunya dengan Petrokimia Gresik melalui program Agro Solution.

Tentang Agro Solution

Agro Solution merupakan program inisiasi Pupuk Indonesia yang mengusung konsep kemitraan usaha pertanian terpadu dari hulu hingga hilir. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas usaha tani dan kesejahteraan sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional di tengah pandemi Covid-19.

Dalam pelaksanaannya di Kabupaten Nganjuk, Petrokimia Gresik bekerjasama dengan PT Petrosida melalui jaringan kios sarana pertanian Petromart sebagai pemberi pinjaman modal untuk pembelian pupuk non subsidi serta pestisida serta bekerja sama dengan offtaker sekitar sebagai pembeli hasil panen petani. 

Sedangkan, Petrokimia Gresik sendiri berperan sebagai koordinator, serta menyediakan layanan Mobil Uji Tanah untuk memberikan analisis lahan pertanian, sehingga petani dapat memperoleh rekomendasi pemupukan sesuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman.

“Melalui program ini, kami menciptakan suatu ekosistem yang dapat membantu petani dari hulu hingga hilir, sehingga proses budidaya maupun pemasaran hasil pertanian tidak terhambat. Selain itu kami juga menggandeng pihak asuransi untuk memberikan jaminan serta perbangkan untuk memberikan pendanaan kepada petani atas usaha tani yang dilakukan,” jelas Dwi Satriyo.

Pada kesempatan itu, Dwi Satriyo juga memperkenalkan beberapa produk pupuk non subsidi yang baru diluncurkan Petrokimia Gresik yaitu pupuk NPS 20-20-13S Petroniphos untuk komoditi hortikultura, pupuk SP-26 dan pupuk NPK Phonska Alam yang diharapkan bisa menjadi alternatif bagi petani untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman agar tidak tergantung kepada pupuk subsidi dari pemerintah. * (junita sianturi)