Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Perekonomian Sumut Pada Triwulan II Diproyeksikan Membaik

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut, Soekowardojo.suaratani.com-dok


SuaraTani.com – Medan| Perekonomian Sumatera Utara (Sumut) di triwulan II 2021 diproyeksikan akan lebih baik jika dibandingkan triwulan I tahun 2021. 

Hal ini didasarkan kepada menguatnya kinerja perekonomian global yang akan mendorong  akselerasi produksi ekspor  dari industri pengolahan. 

Di samping itu, usaha bangunan dan perdagangan akan mengalami akselerasi sejalan dengan kondusifnya kegiatan proyek, baik Proyek Strategi Nasional (PSN) terkait infrastruktur, optimisme Undang-Undang Cipta Kerja, dan ekspansi swasta, serta Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri yang mendorong aktivitas penjualan eceran. 

“Dari sisi permintaan, membaiknya ekonomi akan menjaga pendapatan masyarakat dan penerimaan pajak Pemda, sehingga menopang konsumsi,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut Soekowardojo di Medan, Senin (2/8/2021).

Soekowardojo menyebutkan, dari hasil kajian yang dilakukan tim BI, sektor pertanian di triwulan II bertumbuh 21,86% dibandingkan triwulan I. Pertumbuhan ini didorong produktivitas naik terutama produksi tanaman menghasilkan sawit. 

Kemudian industri pengolahan di proyeksi tumbuh 19,73% yang dipengaruhi apresiasi harga CPO yang masih melanjutkan tren triwulan I. 

“Pertumbuhan juga kami proyeksikan terjadi pada sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 18,90% dan sektor konstruksi akan bertumbuh 13,33%,” sebut Soekowardojo. 

Dijelaskannya, optimisme membaiknya perekonomian Sumut di triwulan II juga terlihat dari survei konsumen dan penjualan eceran  yang menguat. Hal ini sejalan dengan peningkatan kinerja pelaku usaha domestik dan serapan TK hasil liaison.

“Google Mobility Index juga menunjukkan mobilitas masyarakat yang terus meningkat, seiring dengan program vaksinasi yang terus berjalan,” jelasnya. 

Di tahun 2021 ini, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Sumut masih berkisar di angka 3%-4,5% (yoy) dengan potensi bias ke bawah. *(ika)