Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Petrokimia Gresik Panen Demplot Dambaan, Hasil Meningkat 30%

Kiri-kanan- Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih bersama Inspektur Kodam (Irdam) V/Brawijaya, Brigjen TNI Arie Subekti  melakukan panen sayur pada program Demplot Dambaan, Jumat (27/8/2021). suaratani.com - ist

SuaraTani.com – Gresik| Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia melaksanakan seremoni hasil panen atas program Demonstration Plot (Demplot) Dambaan, Jumat (27/8/2021). Demplot  merupakan kerja sama Kodim 0817/Gresik dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih menjelaskan, Petrokimia Gresik melalui program Demplot Dambaan ini ingin memberikan "Dampak Baik Berkelanjutan" bagi masyarakat pertanian di Kabupaten Gresik. 

 “Gresik dikenal sebagai kota industri, namun peranan sektor pertanian dalam pencapaian swasembada pangan juga cukup besar. Demplot ini merupakan dukungan Petrokimia Gresik agar sumbangsih pertanian di Gresik untuk ketahanan pangan nasional semakin optimal," ujar Digna dalam siaran persnya, Jumat (27/8/2021).

Demplot Dambaan, lanjut Digna, digelar di 21 titik yang berada di 15 kecamatan di Kabupaten Gresik. Ke-15  kecamatan tersebut adalah Kebomas, Cerme, Benjeng, Wringinanom, Menganti, Kedamean, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujung Pangkah, Panceng, Dukun, Duduksampeyan, Driyorejo, dan Balongpanggang.

Sedangkan luas lahan demplot mencapai 10,5 hektare, dimana masing-masing titik seluas 0,5 hektare. Rata-rata hasil panen mengalami peningkatan 30% hingga 35% dari produktivitas sebelumnya. 

Digna mengatakan, demplot dengan peningkatan hampir mencapai 100% terjadi di Desa Kedungpring, Kecamatan Balongpanggang yaitu 98% yang mana hasil produktivitas sebelumnya hanya 5 ton per hektare kini bisa mencapai 9,92 ton per hektare.

Peningkatan hasil panen ini, kata Digna, tidak lepas dari pendampingan Petrokimia Gresik yang mengajak petani menerapkan pemupukan berimbang dengan mengombinasikan penggunaan pupuk organik dan pupuk anorganik sesuai dosis yang dianjurkan. Hal ini bertujuan agar produktivitas meningkat dan kesuburan lahan pertanian tetap terjaga.

Pola pemupukan yang diaplikasikan antara lain NPK Phonska Plus (150 kg/0,5 ha), Petroganik (250 kg/0,5 ha), Urea (100 kg/0,5 ha) dan Phonska OCA 3 liter/0,5 ha.

“Produtivitas tinggi juga akan dicapai jika semua pihak konsen terhadap pertanian seperti yang dilakukan pada Demplot Dambaan, mendapatkan pengawalan dari Petrokimia Gresik, Kodim 1817/Gresik, Pemkab Gresik melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian, dan kelompok tani,” ujar Digna.

Ia menambahkan, demplot Dambaan ini melibatkan 20 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), 21 Kelompok Pertanian (Poktan), serta didampingi Perwira dan Staf Teritorial dari 15 Koramil dan 21 Babinsa.

Sedangkan, Inspektur Kodam (Irdam) V/Brawijaya, Brigjen TNI Arie Subekti yang hadir dalam kesempatan itu, mengapresiasi sinergitas yang telah dibangun Petrokimia Gresik dengan TNI AD, serta Pemkab Gresik. 

Ia manyampaikan bahwa kegiatan ini mampu meningkatkan produtivitas pangan dan kesejahteraan petani, sehingga berdampak pada peningkatan perekonomian nasional.

"Jika demplot ini diduplikasi oleh pertanian nasional, maka ketahanan pangan juga akan semakin terjamin," ujar Brigjen Arie.

Di sisi lain, tambahnya, demplot ini tidak hanya berdampak pada hasil panen, tapi pemupukan berimbang yang direkomendasikan Petrokimia Gresik, dimana di dalamnya terdapat pupuk organik juga menjaga keberlanjutan pertanian di tanah air.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pemkab Gresik, Agus Anindito Putro berharap ada kelanjutan dari program Demplot Dambaan pasca penutupan. Karena telah terbukti adanya peningkatan.

"Demplot ini penting karena banyaknya alih fungsi lahan di Gresik, sehingga dibutuhkan intensifikasi agar ketahanan pangan tetap terjaga," jelasnya.

Melalui Demplot Dambaan ini, Petrokimia Gresik juga memperkenalkan langsung pupuk organik cair Phonska Oca kepada petani Gresik. Aplikasinya sebanyak 3 liter/0,5 ha dengan cara disemprotkan. Phonska Oca merupakan produk organik yang produksinya 100% menggunakan bahan baku dalam negeri.

"Phonska Oca merupakan komplementer atau tambahan untuk melengkapi konsep pemupukan berimbang dengan peningkatan hasil mencapai 30 sampai 60 persen bergantung pada jenis komoditas. Phonska Oca bukan pupuk yang diaplikasikan secara mandiri," jelas Digna.

Terkait kendala yang dihaapi dalam pelaksanaan Demplot Dambaan, Digna mengatakan, mayoritas adalah hama tikus, namun ada beberapa yang diterpa angin dan hama lainnya seperti sundep, burung, keong, dan asem-aseman. 

“Tapi hampir semua lahan mampu bertahan dengan baik dan tetap melakukan panen,” ujarnya. 

Terakhir, Petrokimia Gresik juga memberikan apresiasi kerja keras para pelaksana Demplot Dambaan. Dimana demplot Desa Bulangan Kecamatan Dukun terplilih sebagai Juara I, kemudian demplot Desa Kedungpring Kecamatan Balongpanggang menjadi Juara II, dan Desa Dambaan Kecamatan Cerme Juara III. * (junita sianturi)