Mewakili Tanoto Foundation, President Director PT Riau Andalan Pulp and Papper, Sihol Parulian Aritonang menyebutkan bahwa bantuan ini merupakan tahap pertama dari total 3.000 unit oksigen konsentrator yang akan diserahkan kepada pemerintah.
Sisanya yakni sebanyak 2.000 unit oksigen konsentrator rencananya akan datang pada tanggal 10 Agustus mendatang.
''Kami juga bekerjasama dengan Temasek Foundation dan 14 mitra organisasi lainnya mendatangkan 11.000 oksigen Konsentrator dimana diantaranya Tanoto Foundation menyumbang 1.000 unit. Kami juga mendatangkan langsung 2.000 unit oksigen konsentrator dari Tiongkok, dimana 1.000 unit tiba di Jakarta kemarin malam, sisanya kita jadwalkan tiba 10 Agustus 2021 menggunakan pesawat charter,'' kata Sihol.
Diungkapkan Sihol, bantuan ini merupakan hasil komunikasi Tanoto Foundation dengan pemerintah, mengenai kebutuhan yang dibutuhkan dalam penanganan pandemi Covid-19. Hasil dari diskusi tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pemesanan 3.000 unit Oksigen Konsentrator dari Tiongkok.
''Harapan kami dengan bantuan ini kebutuhan oksigen bagi pasien bisa terpenuhi dan kami berdoa semoga pandemi segera berakhir. Tetap sehat dan semangat untuk berbakti kepada negeri,'' kata Sihol.
Meninjau dan menerima secara langsung bantuan tersebut, Menkes mengapresiasi Tanoto Foundation yang terus terlibat secara aktif membantu pemerintah dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Sebelumnya, Tanoto Foundation telah menyerahkan bantuan berupa APD lengkap, masker, kacamata medis, sarung tangan dan yang terakhir 500 ton oksigen liquid yang didatangkan langsung dari Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau untuk disalurkan ke rumah sakit-rumah sakit di Jawa dan Bali.
Diungkapkan Menkes, saat ini kebutuhan oksigen terus melonjak seiring tingginya angka kenaikan kasus Covid-19. Sekarang ini, kebutuhan oksigen mencapai 2.000 ton per hari, padahal produksinya hanya sekitar 1.700 ton per hari. Artinya, masih ada gap yang cukup besar antara kapasitas produksi dan kebutuhan oksigen.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis, pemerintah memutuskan untuk menggunakan oksigen konsentrator sebagai pabrik oksigen mini. Alat ini lebih mudah digunakan dan hanya membutuhkan aliran listrik.
''Tanoto Foundation sebelumnya juga sempat kirim oksigen cair. Tapi untuk rumah sakit-rumah sakit kecil ataupun IGD yang tidak memiliki jaringan oksigen, mereka pakai tabung. Nah, tabung oksigen ini susah logistiknya. Hingga akhirnya keluar ide pakai pabrik oksigen mini,'' tutur Menkes.
Menkes memperkirakan dari total 1.000 unit oksigen konsentrator mampu memproduksi sekitar 20 ton oksigen per hari. Dengan total kebutuhan oksigen sekitar 2.000 ton per hari, pemerintah menargetkan 1.000 ton dari oksigen cair sementara 1.000 ton lainnya berasal dari pabrik-pabrik oksigen kecil (oksigen konsentrator). Diperkirakan butuh sekitar 50.000 unit oksigen konsentrator.
''Alhamdulillah donasi banyak berdatangan, pemerintah sendiri juga sudah berencana membeli sekitar 20-30 ribu unit dari Tiongkok. Kalau kita punya 50.000 unit pabrik oksigen mini ini kita bisa produksi oksigen sampai 1.000 ton per hari. Kira-kira ada sekitar 30-50 ribu pasien bisa kita selamatkan,'' kata Menkes.
Menkes mengemukakan rencananya oksigen konsentrator ini akan segera disalurkan ke rumah sakit-rumah sakit di daerah yang jumlah kasusnya masih tinggi terutama di Yogyakarta, Bali dan Luar Jawa. Ditargerkan proses distribusi rampung minggu ini.
''Barang-barang seperti ini tidak boleh lama-lama disimpan. Saya kasih target kalau bisa minggu ini dikirim semuanya, di luar Jawa sekarang lagi naik tinggi jadi perlu segera diisi, beberapa daerah seperi Yogya dan Bali masih perlu ditambah,'' terang Menkes. * (desi)