Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jokowi Sebut Rp1,8 Triliun APBD Kota Medan Mengendap di Bank, Bobby Bilang Hanya Rp1,6 Triliun

Wali Kota Medan Bobby Nasution saat memberikan keterangan kepada wartawan di Balai Kota Medan, Jumat (17/9/2021). Suaratani.com-rahyu


SuaraTani.com- Medan| Wali Kota Medan Bobby Nasution memberikan klarifikasi terkait pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan bahwa Kota Medan menjadi daerah yang dana APBD nya paling besar mengendap di bank. 

Bobby mengakui bahwa, uang yang mengendap di bank itu cukup banyak. Namun, ia meralat bahwa uang yang mengendap tersebut bukan Rp1,8 triliun tapi Rp1,6 triliun.

"Banyak, sebenarnya yang betul Rp1,6 triliun, karena memang yang slide bedanya sedikit saja," kata Bobby di balai Kota Medan, Jumat (17/9/2021). 

Ia juga menjelaskan, alasan uang tersebut mengendap di bank bukan karena serapan anggaran Pemko Medan rendah. Namun, kata Bobby masih banyak program atau kegiatan yang sudah dijalankan, namun belum selesai sehingga belum bisa dilakukan pembayaran. 

"Kegiatan masih berjalan, karena memang banyak kegiatan yang sudah berjalan tapi belum selesai. Jadi kalau belum selesai, belum bisa pembayaran. Jadi, ketika nanti sudah selesai baru ada pembayaran," jelas menantu Presiden Joko Widodo itu. 

Meski begitu, ia juga mengaku bahwa masih ada program yang belum berjalan. Namun, menurutnya, hal yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo itu menjadi bahan evaluasi bagi Pemko Medan untuk mempercepat implementasi program, sehingga serapan anggaran lebih maksimal. 

"Yang penting uang Rp1,6 triliun itu masih ada di bank. Itu prosesnya berjalan tapi belum dibayarkan, ada yang prosesnya memang belum berjalan.Tentunya uang yang ada di sini untuk menggerakkan ekonomi peran APBD itu sangat penting ditengah pandemi ini," ujarnya. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo saat memberi arahan kepada kepala daerah dan Forkompinda se- Sumatera Utara di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur mengatakan, dana APBD Kota Medan yang masih mengendap di bank sebesar Rp1,8 triliun. Angka tersebut paling tinggi dibanding daerah lain di Sumut. 

Selain Kota Medan, Jokowi juga mengungkapkan ada lima belas daerah lainnya di Sumut yang masih mengendapkan APBD mereka di bank.

Dalam hal itu, Joko Widodo mengingatkan agar dana APBD tersebut tidak terlalu lama mengendap di bank. Ia mendorong kepala daerah segera mempercepat penyerapan anggaran agar ekonomi bisa terdongkrak.

Dengan serapan anggaran yang makin besar, maka peredaran uang di kabupaten dan kota juga semakin banyak. Hal ini tentu akan berdampak positif bagi perekonomian.

"Segera lakukan realisasi anggaran secepatnya, sehingga menggerakkan ekonomi di daerah. Sehingga jangan terlalu lama (APBD) di bank," tegas Jokowi.*(rahyu)