Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kebijakan ASN Pemko Medan Wajib Pakai Pakaian Adat Jadi Angin Segar Bagi Pelaku UMKM

Pemilik Rumah Uis, Averiana Barus menerangkan kain khas Karo yang diproduksinya kepada Wali Kota Bobby Nasution dan  Kahiyang Ayu yang berkunjung ke Rumah Uis di Jalan Jamin Ginting, Jumat (10/9/2021).suaratani.com-ist


SuaraTani.com – Medan| Pelaku UMKM khususnya di bidang kriya menilai kebijakan Wali Kota Bobby Nasution terkait pemakaian pakaian adat setiap Jumat memberi angina segar bagi keberlangsungan usaha. Kebijakan yang diatur dalam Peraturan Walikota (Perwal) itu sendiri sudah mulai diterapkan sejak Jumat (3/9/2021) lalu.

Pemilik Toko Rumah Uis, Averiana Barus mengatakan, kebijakan Wali Kota Bobby soal baju adat, memunculkan  semangat baginya sehingga berani memproduksi. 

“Ini jadi angin segar bagi kami yang juga merasakan dampak pandemi. Tiga bulan terakhir ini kami benar-benar sulit. Dengan kebijakan Pak Wali kami jadi semangat lagi. Saya apresiasi sekali langkah Pak Wali," kata Averiana usai melayani kedatangan Bobby Nasution didampingi sang istri Kahiyang Ayu ke Rumah Uis yang berada di Jalan Jamin Ginting, Jumat (10/9/2021).

Wanita yang akrab disapa Ave itu menyebutkan, orang nomor satu di Kota Medan itu datang untuk membeli bakal kain Uis jenis bekabulu atau belah bambu dan kain sarung khas Karo.

Wali Kota Bobby Nasution memang sudah dua kali Jumat ini mengenakan pakaian adat di sela aktivitasnya. 

Pertama kali, Bobby mengenakan pakaian adat asal Melayu. Lalu Jumat (10/9/2021), Bobby tampak mengenakan pakaian adat Batak Toba. 

"Saya sama istri tadi beli bakal Uis Karo, sekaligus dijahitkan jadi kemeja. Saya imbau agar ASN membeli juga pakaian adatnya supaya membantu pelaku UMKM, membantu penenun. Jangan cuma sewa, ASN harus beli," kata Bobby di Rumah Uis.

Dengan kebijakan tersebut, Bobby Nasution juga berharap mampu membangkitkan gairah pelaku UMKM, dalam hal ini di bidang fashion.

"Kita harus support, ASN beli yang baru pakaiannya jangan cuma sewa,” harapnya.

Dikatakan Ave, walaupun display yang dipajang tokonya adalah Uis dan pakaian khas Karo, namun tak menutup kemungkinan pihaknya membuat pakaian adat lainnya.

"Memang display Karo karena saya orang Karo. Tapi yang lain misal Simalungun, saya siap juga membuatnya. Karena kita juga kerja sama dengan pengrajin khas Simalungun dan etnis lainnya. Intinya kami senang dengan program pak wali hingga kami berani produksi lagi," kata Ave. *(wulandari)