Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Panen Meningkat, Luhut Pandjaitan: Food Estate Humbahas Sangat Menguntungkan Petani

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan dalam rangka meninjau kawasan food estate dan panen kentang demplot di Desa Ria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbanghasundutan, Rabu (1/9/2021). suaratani.com - ist

SuaraTani.com – Humbahas| Program lumbung pangan nasional atau Food Estate (FE) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengalami perkembangan positif. Produksi hasil panen meningkat signifikan.

Kentang misalnya dari percobaan yang dilakukan PT Indofood selaku off-taker (investor) mampu menghasilkan 24 ton per hektare  dengan asumsi jumlah populasi tanaman minimal  24.000 tanaman per hektare. 

Sedangkan untuk bawang putih diprediksikan mampu mengahasilkan 8 ton per hektare, angka ini di atas rata-rata nasional sebesar 6,3 ton per hektare.

Menko Kemaritiman dan Investsi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, FE sangat menguntungkan petani. Selain mendapatkan pengolahan lahan modern petani juga mendapatkan pembersihan lahan, pembangunan jalan dan irigasi tanpa dipungut biaya plus sertifikat tanah. Karena itu, Luhut tidak ingin petani melewatkan kesempatan yang sangat berharga ini. 

"Dua tahun kita mengerjakan ini dan sudah terlihat perkembangannya secara signifikan. Ini sangat menguntungkan petani kita, mereka belajar dari ahlinya langsung, diajari pertanian modern dengan hasil yang jauh lebih besar. Jadi, jangan lewatkan kesempatan ini," kata Luhut, Rabu (1/9/2021), saat memanen kentang hasil demplot PT Indofood di FE Desa Ria-ria, Humbahas. Hasilnya cukup memuaskan dengan berat rata-rata 1-2 kg per tanaman.

Panen tersebut turut dilakukan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wamen LHK Alue Dohong, Kapolda Sumut Panca Putra Simanjuntak dan Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor.

"Rakyat akan menikmati ini, hasil panen bila kita disiplin mengikuti arahan FE hasilnya akan sangat memuaskan. Ini juga akan membebaskan petani dari tengkulak karena hasil tani akan di ambil FE dengan harga terbaik dan bapak/ibu sudah punya sertifikat sendiri, tak ada yang bisa ganggu asal tanahnya tidak digunakan selain pertanian," kata Luhut yang juga meninjau irigasi tetes.

Gubernur Sumut Edy Rahyamadi mengatakan, tingginya hasil panen yang diperoleh sebagai bukti bahwa  Humbahas memiliki alam yang subur.

“Tuhan menciptakan ini untuk menjadi lumbung pangan bukan hanya untuk Sumut, tetapi Indonesia juga. Seperti kata Pak Luhut (Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan) bila ini sudah mantap kita lanjut ke tahap kedua dengan target lahan 2.000 hektare," kata Gubernur Edy Rahmayadi.

Melalui kerja sama yang kuat antarpetani, pemerintah dan juga off-taker, Edy Rahmayadi optimis FE Humbahas akan terus berkembang. 

"Ini tidak bisa dikerjakan hanya sepihak, kita harus bersama-sama, ada ahli pertanian, ahli infrastruktur, petani, pemerintah semua harus bergandengan tangan," tambah Edy Rahmayadi. 

Sementara itu, Manajer Lapangan FE Humbahas Van Basten menjelaskan, hasil panen kentang petani akan meningkat di masa tanam ke dua dan ketiga. Hal ini dikarenakan kesuburan tanah semakin meningkat di masa tanam kedua dan tiga.

Off-taker FE Humbahas PT Indofood, kata dia, melakukan uji coba dengan benih kentang lokal di Desa Lintong Nihuta dengan di FE lahan bukaan baru dengan luas satu hektare. Kedua lahan ini ditanami 24.000 batang benih kentang. Ternyata benih kentang di Lintong Nihuta menghasilkan 32,3 ton sedangkan di demplot FE masa tanam pertama hanya menghasilkan 20,9 ton.

“Dari percobaan ini ternyata lahan yang sudah beberapa kali ditanami dengan pengolahan yang tepat akan memberikan hasil panen lebih besar. Jadi, petani akan mendapat keuntungan lebih besar di panen kedua dan ketiga,” kata Van Basten.

Seorang petani, Haposan Lumbangaol mengatakan mendapat banyak ilmu dari FE. Selain itu, hasil pertaniannya juga meningkat dengan harga jual yang tinggi.

"Selama ini tanah dari nenek moyang kami ini tidak terawat dengan baik, sekarang menjadi pertanian modern. Saya juga sangat bersyukur belajar ilmu baru bertani. Itu, kentang saya nolak ke FE dengan harga Rp6.750 per kg. Saya harap ini tidak menurun, terus berjalan dengan baik," kata Haposan.

Sementara itu, untuk menunjang distribusi pertanian di FE Humbahas yang seluas 1.000 hektare, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga menyiapkan 8,9 Km jalan efektif. Jalan tersebut ditargetkan selesai Desember 2021.

"Tinggal sedikit yang belum terhubung karen ada sedikit kendala, sebagain besar aspal, ada sertu dan pengerasan tanah. Mudah-mudahan akhir tahun selesai," kata Direktur Jendral Bina Marga Hedy Rahadian.*  (wulandari)