Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Siasati Harga Murah, Jenny Manfaatkan Sosial Media untuk Jual Cabai Merah

Cabai merah hasil panen yang dijual Jenny Sidebang dengan memanfaatkan media sosial.suaratani.com-ist 


SuaraTani.com – Medan| Harga jual cabai yang cukup murah di tingkat petani membuat Jenny Sidebang harus kreatif untuk bisa menjual cabai merah dengan harga yang lebih memberi keuntungan. 

“Salah satunya aku manfaatin akun media sosial Facebook, syukurnya banyak yang beli juga,” ujar Jenny lewat pesan singkat, Kamis (9/9/2021).

Jenny mengatakan, di tingkat petani, harga yang diberikan pengepul hanya Rp13 ribu per kilogram (kg). Harga ini dinilainya belum menutupi ongkos produksi yang ia keluarkan walau cabai merah miliknya ia tanam di sela-sela tanaman jahe merah. 

“Hasil panennya memang belum banyak. Panen pertama itu hanya 2,5 kg dan yang kedua 6 kg,” kata Jenny yang memiliki ladang di Desa Tinada Kecamatan Tinada, Pakpak Bharat.

Hanya saja kata Jenny, untuk panen berikutnya yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga 4 bulan kedepan, mau tidak mau ia harus menjual cabai merah ke pengepul, meski harga yang ditawarkan rendah. 

“Karena biasanya dipanen berikutnya itu lebih banyak. Jadi mau tidak mau kalau sudah di atas 15 kg sekali panen, aku harus jual ke pengepul, biar gak terlalu rugi karena busuk tak terjual,” ucapnya. 

Ditambahkannya, ia sengaja menanam  cabai merah di sela-sela tanaman jahe merah. Selain dikarenakan cocok, ia juga bisa menghemat ongkos produksi. 

“Jadi pupuk yang aku kasih ke jahe juga diserap sama cabai merah. Istilahnya tumpang sari,” tambahnya. 

Rendahnya harga beli di tingkat petani sebelumnya juga diakui Ketua Kelompok Tani Julitani, Yareli. 

Kelompok Tani yang berisikan petani di Desa Ramunia Kecamatan Beringin Deliserdang ini menyebutkan, harga di tingkat petani masih berkisar di angka Rp14 ribu per kg. Padahal harga ekonomis di tingkat petani berkisar Rp18 ribu per kg. 

“Karena pasokan cabai merah dari Pulau Jawa membanjiri Sumut, dan harganya lebih murah. Soalnya di Jawa sana, harganya hanya Rp2.500 per kg,” kata Yareli. 

Untuk itu Yareli berharap, Pemerintah Daerah baik Pemerintah Provinsi Sumut mau pun Pemkab Deliserdang mau meniru kebijakan Pemprov Jateng yang menggerakan ASNnya membeli cabai petani. 

“Kalau ini diterapkan, pasti kami akan senang sekali yah,” harapnya. 

Di Sumut sendiri, cabai merah menjadi komoditi yang kerap menjadi penentu inflasi mau pun deflasi. *(ika)