Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dapat Fasilitas Pameran di Jerman, Kinerja Ekspor IKM Kerajinan Meroket

Plt. Dirjen IKMA saat melakukan kunjungan kerja di Yogyakarta sekaligus menyaksikan secara langsung pelepasan ekspor produk kerajinan dari empat perusahaan di sektor kerajinan khususnya home decor, yaitu PT Harmoni Jaya Kreasi, CV Industri Classica Variasi, CV Palem Craft Jogja, dan CV Pandanus Internusa, Selasa (12/10/2021).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Yogyakarta| Kementerian Perindustrian terus mendorong peningkatan daya saing industri kecil dan menengah (IKM) agar bisa menembus pasar ekspor. Salah satu upaya memperkenalkan kualitas produk IKM nasional di kancah internasional, Kemenperin memfasilitasi kepesertaan IKM kerajinan pada Pameran Ambiente di Messe Frankfurt, Jerman.

“Perusahaan yang telah mendapatkan fasilitas kepesertaan ini tercatat mampu meningkatkan kinerja ekspornya dan berkesempatan memiliki pasar yang lebih luas dengan menggaet konsumen dari berbagai negara,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita di Yogyakarta, Rabu (13/10/2021).

Pameran Ambiente merupakan salah satu ajang bergengsi skala internasional untuk menampilkan produk kerajinan, khususnya home decor, yang diikuti oleh lebih dari 96 negara setiap tahunnya. “Kemenperinmelalui Ditjen IKMA secara rutin berpartisipasi pada Pameran Ambiente, kecuali tahun 2021 ini karena adanya pandemi Covid-19,” ungkap Reni.

Selasa (12/10/2021) kemarin, Plt. Dirjen IKMA melakukan kunjungan kerja di Yogyakarta sekaligus menyaksikan secara langsung pelepasan ekspor produk kerajinan dari empat perusahaan di sektor kerajinan khususnya home decor, yaitu PT Harmoni Jaya Kreasi, CV Industri Classica Variasi, CV Palem Craft Jogja, dan CV Pandanus Internusa.Keempat perusahaan inipernah mendapat fasilitasi kepesertaan dari Kemenperin pada Pameran Ambiente.

PT Harmoni Jaya Kreasi merupakan IKM anyaman dari serat alam dan telah mendapat fasilitasi Pameran Ambiente pada tahun 2018-2020. Negara tujuan pasar ekspornya di antaranya adalahke Perancis, Amerika Serikat, Belanda, Spanyol, Austria, Norwegia, Belgia, Denmark, Afrika Selatan, dan Inggris.

Berikutnya, CV Industri Classica Variasi (Enclave) adalah IKM kerajinan kayu dansmall furniture, yang mengikuti Pameran Ambiente pada tahun 2017-2019. Negara tujuan pasar ekspornya meliputi ke Belanda, Jerman, Hong Kong, Kanada, Tunisia, Swiss, Rusia, Cyprus, India, dan Amerika Serikat.

Sementara itu, CV Palem Craft Jogja pernah mendapat fasilitasi Pameran Ambiente pada 2019-2020. IKM ini memproduksi dekorasi berbahan baku serat alam dan limbah. Negara tujuan ekspornya, antara lain ke Spanyol, Israel, Jerman, Perancis, Denmark, India, Belanda, Turki, Belgia, Chili, Argentina, China dan Amerika Serikat. Untuk kali ini, Palem Craft akan memberangkatkan 16 kontainer ke Spanyol, Perancis, Belgia, Jerman, dan Polandia.

Sedangkan, CV Pandanus Internusa, IKM yang memproduksi dekorasi rumah berbahan anyaman pandan, pernah mengikuti Pameran Ambiente pada 2019-2020. Produknya telah diekspor ke Dubai, India, Jerman, Vietnam, Inggris, Maroko dan Belanda. Kali ini, Pandanus akan memberangkatkan 10 kontainer ke Jerman dan Amerika Serikat yang dilakukan bertahap sampai akhir bulan dengan menyesuaikan kesediaan kapal dan kontainer.

“Hal ini menunjukkan bahwa IKM kita memiliki daya saing cukup tinggi di pasar global. Selain itu juga memberikan harapan baik bagi kita semua, bahwa IKM tetap bisa bertahan di masa pandemi yang berat ini, bahkan terus berkembang hingga dapat melakukan ekspor,” ucap Reni.

Reni menambahkan, IKM kerajinan di tanah air memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan. Hal ini terlihat dari ekspor produk kerajinan yang tercatat menembus US$829 juta pada 2020. Tak hanya itu, jika dilihat dari jumlahnya, industri kerajinan berperan cukup dominan,yaitu mencapai lebih dari 700 ribu unit usaha, dan menyerap tenaga kerja hingga 1,32 juta orang.

Melihat kondisi tersebut, peluang pengembangan industri kerajinan terbentang luas. Apalagi, pangsa pasar industri kerajinan Indonesia baru 2,5% dari pasar dunia dan bisa terus berkembang. Oleh sebab itu, Ditjen IKMA Kemenperin terus aktif mempromosikan beragam produk kerajinan nasional agar mampu menguasai pasar domestik dan internasional.

“Tentunya hal ini merupakan capaian yang membanggakan, yang menunjukkan peningkatan kemampuan IKM Indonesia, dan juga peningkatan penetrasi terhadap pasar global, khususnya Uni Eropa,” kata Reni.

Reni mengapresiasi kinerja IKM kerajnan yang mampu terus mengekspor produknya di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Sebab, perusahaan harus menghadapi kelangkaan kontainer dan kapal  serta meningkatnya biaya pengiriman akibat pandemi yang mengganggu rantai pasok dunia. 

“Harapannya kedepan permasalahan ini dapat segera ditangani pihak terkait,” ucap Reni. 

Pada ekspor kali ini, empat perusahaan memberangkatkan produknya dengan total 28 kontainer 40 feet HC secara bertahap.

Kinerja ekspor IKM peserta Pameran Ambiente rata-rata meningkat sebesar 99,5% per tahun selama tiga tahun terakhir. 

“Pada 2019, delapan peserta Pameran Ambiente mencatatkan nilai penjualan saat pameran sebesar US$1,57 juta dan nilai ekspor setelah pameran menjadi US$3,28 juta. Sebelumnya, pada 2018, nilai penjualan enam peserta saat pameran tercatat US$705,2 ribu dan nilai ekspor setelah pameran menjadi US$1,2 juta. Sedangkan pada 2017, delapan peserta mencatatkan nilai penjualan US$439,6 ribu dengan nilai ekspor setelah pameran menjadi US$950 ribu,” ungkap Reni. *(jasmin)