Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Litiwari Gea Bantah Minta Uang Damai Rp150 Juta

Litiwari Gea, Pedagang Pasar Gambir saat diwawancarai di rumahnya di Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Selasa (12/10/2021). suaratani.com-rahyu 


SuaraTani.com- Deliserdang| Litiwari Gea, Pedagang sayur di Pasar atau Pajak Gambir yang viral karena menjadi korban pengeroyokan preman merespon pernyataan isteri Benny alias BS yang menyebut ia meminta uang untuk berdamai sebesar Rp150 juta. 

Litiwari Gea dengan tegas mengatakan bahwa pernyataan tersebut tidak benar. Ia tidak pernah meminta uang apapun kepada keluarga Benny. 

"Tapi kalau bicara isteri si Benny itu kami meminta uang 150 juta, itu bohong, tidak benar," kata Litiwari di rumahnya di Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Selasa (12/10/2021). 

Litiwari Gea menyebutkan bahwa pihak keluarga Benny memang sempat datang ke rumahnya untuk melakukan mediasi. Saat itu, ada seorang oknum TNI yang mengaku sebagai abang dari Benny menawarkan agar permasalahan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. 

Pihak keluarga Benny kemudian menawarkan uang damai kepada Litiwari Gea sebesar Rp15 juta. Namun, uang tersebut ditolak oleh Litiwari Gea. Ia tetap meminta agar aparat kepolisian menangkap para preman yang melakukan pengeroyokan kepadanya. 

"Aku gak terima itu, aku mau harus ditangkap mereka diserahkan ke polisi baru kita nanti bicara dengan Kapolsek bagaiman kedepannya," ujarnya. 

Namun, pihak keluarga meminta agar para pelaku jangan sampai ditangkap oleh pihak kepolisian. 

"Jadi ku bilang, waktu ditendang aku, dikeroyok aku seperti binatang. Jadi aku harus meminta keadilan," pungkasnya. 

Sebelumnya, beredar video dari Isteri Benny yang menyebutkan bahwa pihak Litiwari Gea meminta uang sebesar Rp150 juta. Uang tersebut dimaksudkan untuk uang damai antara kedua belah pihak agar kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. 

Namun, isteri Benny menyebut tidak mampu untuk memberikan uang yang disebutnya diminta oleh Litiwari Gea itu. Sebab, katanya untuk kehidupan sehari-hari saja mereka masih kesusahan. 

Diketahui dari video yang beredar, kasus penganiayaan itu terjadi pada Minggu, 5 September 2021, saat itu Benny, seorang preman pelaku pungli datang ke warung Litiwari di Pasar Gambir, Percut Sei Tuan untuk meminta setoran atau pungutan liar sebesar Rp500.000. 

Namun korban menolak permintaan preman tersebut hingga berujung pertengkaran. Pelaku yang berbadan tegap itu kemudian menganiaya korban. Korban sempat berusaha mengelak dari pukulan dan tendangan yang dilancarkan Bennny. Namun Benny yang datang bersama teman-temannya itu malah mengeroyok wanita tersebut. *(rahyu)