Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Nusantara Sawit Sejahtera Segera Gelar IPO, Targetkan Free Float 40%

Komisaris PT Nusantara Sawit Sejahtera, Dr Robiyanto dalam Media Briefing Prospek Industri Sawit Indonesia secara daring di Jakarta, Jumat (8/10/2021). suaratani.com - junita sianturi

SuaraTani.com – Medan| PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) berencana menggelar penawaran saham umum perdana (IPO) pada Kuartal IV tahun 2021 ini. Perusahaan sudah menunjuk  perusahaan sekuritas, yaitu Samuel Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan BRI Danareksa SEkuritas sebagai penjamin emisi.

Komisaris PT Nusantara Sawit Sejahtera, Dr Robiyanto, mengatakan pihaknya menilai sekarang adalah waktu yang tepat untuk melepas saham kepada publik. Terutama melihat dari potensi kenaikan harga CPO menyusul kenaikan kebutuhan minyak nabati dunia. 

“Harga komoditas oke, Pemerintah melakukan berbagai perbaikan regulasi,  Perusahaan siap menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Ini menjadi dasar kami menggelar IPO,” jelasnya, dalam media briefing Prospek Industri Sawit Indonesia secara daring di Jakarta, Jumat (8/10/2021). 

Acara yang dipandu oleh Mysister Silvilona Tarigan tersebut, menghadirkan narasumber Prof Bustanul Arifin selaku Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) PERHEPI, dan akedemisi dari IPB, Dr Ir Rachmat Pambudy MS.

Di sisi lain, lanjut Robiyanto, dari internal perusahaan ada kebutuhan modal untuk memperkuat kapasitas usaha guna memanfaatkan peluang bisnis di industri kelapa sawit yang sangat besar, yaitu menambah pabrik kelapa sawit (PKS) dan kegiatan penelitian dan pengembangan. 

“Untuk jumlah saham yang akan dilepas masih digodok terus. Kami perkirakan free float sekitar 40 persen. Kami membidik kapitalisasi pasar setelah IPO sudah mencapai Rp4,1 triliun. Dana IPO diperkirakan Rp1,6 triliun. Harga diperkirakan di sekitar Rp122 hingga Rp 150 per saham,” terang Robiyanto.

Dikatakannya, dana hasil IPO akan digunakan untuk meningkatkan produktivitas lahan milik perkebunan, serta lahan petani sawit plasma di sekitar perusahaan. Ia juga menilai, NSS perlu memperkuat riset dan pengembangan budi daya sawit. 

“Penelitian diperlukan untuk meningkatkan produktivitas lahan milik perusahaan juga milik petani rakyat di sekitar perusahaan. NSS berupaya meningkatkan produktivitas sawit nasional tidak hanya di kebun milik sendiri, tetapi juga tanaman petani yang saat ini selisihnya masih sangat jauh di bawah kebun perusahaan,” ujar Robiyanto.

Keunggulan NSS adalah umur tanaman masih 7 tahun. Ini artinya, lagi produktif dan masa produktifnya masih panjang. Ibaratnya sedang mekar-mekarnya. Kualitas CPO premium, serta lokasi premium karena dekat dengan bandara, pelabuhan dan perkebunan,” terangnya. 

Mengenai profil perusahaan, dia menjelaskan NSS didirikan pada tahun 2008 dengan lima lokasi perkebunan di Provinsi Kalimantan Tengah. Perusahaan fokus memproduksi Tandan Buah Segar (TBS), minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit (PK) dengan standar kualitas tinggi.

Dalam menjalankan bisnis, NSS memiliki kepemimpinan kuat dan manajemen sumber daya manusia yang solid. Dalam mengelola perusahaan, NSS memenuhi sertifikat penerapan program lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) melalui program (ISPO dan RSPO). 

NSS juga mendukung dan menerapkan prinsip tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs), antara lain mengentaskan kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi hingga upaya untuk ikut menjaga konservasi alam dan lingkungan. * (junita sianturi)