Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Satika Simamora Edukasi 50 Korban Napza

Ketua Tim PKK Taput, satika Simamora berfoto bersama Tim Asesmen Balai Rehabilitasi Sosial Penyalahagunaan Napza(BRSKN) "Insyaf" Medan dan 50 korban napza dalam kegiatan atensi yang diselenggarakan di Aula Kantor Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara (Taput), Selasa ( 19/10/2021).suaratani.com-ist


SuaraTani.com – Taput| Sebanyak 50 orang pemuda dari Kecamatan Tarutung, Siatas Barita dan Sipoholon  yang teridentifikasi sebagai korban penyalahgunaan napza (narkoba),  atau dalam bahasa sosialnya disebut Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan sosial (PPKS) mengikuti Atensi yang diselenggarakan  Balai Rehabilitasi Sosial Penyalahagunaan Napza(BRSKN) "Insyaf" Medan bertempat di Aula Kantor Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara (Taput), Selasa ( 19/10/2021).

Ketua TP  PKK sekaligus Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kabupaten  Taput, Satika Simamora mengatakan, Atensi yang diberikan BRSKN ini harus disyukuri, bahwa saat ini ada orang yang memperhatikan diri orang korban penyalahgunaan Nnapza dan merupakan hal yang luar biasa.

"Jika berbuat sesuatu oleh diri sendiri, maka resikonya memang harus ditanggung sendiri. Maka momen saat ini harus disyukuri  ketika ada pihak yang perduli," ujarnya.

Satika juga mengajak para pemuda korban Napza untuk saling terbuka. 

"Jika sudah terlanjur terjadi mau apa lagi, Ini bukan soal bantuan yang anda terima,tetapi apa yang akan kita lakukan ke depan. Saya yakin kalian  semua akan sembuh dan terbebas dari belenggu napza ini dengan, cinta, saling mengasihi dan lakukanlah hal hal yang positif serta lebih dekatkan diri kepada Tuhan," pungkas Satika.

Ketua Tim Atensi Badan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkoba (BRSKPN) INSYAF Medan -Sumut  Kemensos RI, Martua Simatupang menjelaskan kegiatan itu merupakan langkah awal rehabilitasi  bagi korban yang dilakukan di luar balai rehabilitasi secara terbuka.

"Nah, apa yang selama ini kita lakukan di balai rehabilitasi, akan kita lakukan juga di tempat ini. Tetapi, karena kita disini hanya beberapa hari, maka lebih dominan kita melakukan sampelnya," kata Martua.

Ia juga mengatakan, penyalahgunaan narkoba yang semakin meluas  dan beresiko tinggi, mengharuskan pihaknya harus turun tangan untuk menjemput bola ke daerah-daerah. 

"Kendati demikian, yang mendata korban ini adalah daerah, kita hanya melanjutkan ke proses asesmen guna mengetahui apakah dia pemakai narkoba berat atau ringan untuk memperoleh rehabilitasi dan perawatan,” sebutnya.

Menurutnya, proses rehabilitasi meliputi screening, asesment, grup terapi dan  vakasional (ketrampilan).

"Maka dengan proses rehabilitasi yang kita lakukan hari ini akan menuntun untuk mengetahui tingkat permasalahan terhadap peserta PPKS," tambahnya.

Pada kegiatan itu, pihak BRSKPN Insyaf Medan-Sumut Kemensos RI memberikan bantuan stimulan untuk menopang kegiatan ekonomi 50 orang pemuda  seperti beternak babi sebesar Rp950.000.

Pihak Kemensos merekomendasikan kegiatan ini sudah menjadi  bahagian rehabilitasi, layaknya yang dilakukan di balai rehabilitasi.

"Mereka (PPKS), yang  menjadi eks konselor juga  kita harapkan menjadi duta -duta narkoba ," pungkas Martua.

Rosdiana Simarmata , Ketua Tim Superivisi  dari BRSKPN Medan-Sumut  menjelaskan, kegiatan yang sama juga sudah dilakukan di Kota Siboronborongborong.

"Asesmen memastikan apakah korban terindentifikasi pemakai berat atau ringan. Terus, akan kita rekomendasikan apakah perlu dibawa ke rumah sakit atau dengan cara penanganan lain," kata Rosdiana Simarmata. *(darwin  nainggolan)