Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Subtema UMKM dan Pariwisata Paling Diminati di Ajang 2nd Sumatranomics 2021

Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut, Soekowardojo berfoto bersama Kepala BPS Provinsi Sumut Syech Suhaimi dan Ketua DRIn Sumut Profesor Darma Bakti seusai acara presentasi 6 finaslis 2nd Sumatranomics yang digelar di Hotel City Hall Medan, Kamis (28/10/2021).suaratani.com-ist 

SuaraTani.com – Medan| Sebanyak 6 kandidat pemenang memaparkan materi dalam kegiatan presentasi dan konferensi Call for Paper 2nd Sumatranomics 2021 yang dilaksanakan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw)Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bekerja sama dengan Dewan Riset dan Inovasi Provinsi Sumut (DRIn), Kamis (28/10/2021).

Kepala KPw BI Sumut, Soekowardojo dalam sambutannya menuturkan, kegiatan presentasi tersebut merupakan rangkaian acara 2nd Sumatranomics 2021. Sebelumnya, telah terlaksana secara sukses webinar series sebanyak dua kali pada tanggal 15 Juli 2021 dan 16 Agustus 2021 yang bertujuan memperkaya pemahaman seputar kondisi perekonomian Sumatera dan digital economy guna mendorong akselerasi pemulihan ekonomi berkelanjutan.

"Dari hasil pengamatan kami, subtema terkait UMKM, pariwisata dan kemiskinan cukup diminati peserta call for paper ini. Namun, subtema ekonomi hijau, digitalisasi, vaksinasi hingga ekonomi syariah juga menjadi pilihan mereka. Sebaliknya, kami mendapati telaah manufaktur masih relatif minim," ujar Soekowardojo.

Dikatakannya, kegiatan penjaringan call for paper itu sudah berlangsung sejak Juni-September 2021 yang terbagi pada dua kategori yaitu general paper dan regional economic modelling paper. Setelah proses penjaringan, diperoleh 82 paper lalu diperoleh lagi 15 paper yang lolos sebagai finalis.

"Dan hari ini kita akan menyaksikan bersama-sama presentasi langsung dari para finalis terpilih (6 kandidat pemenang)," tandasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, mayoritas paper yang lolos dalam 15 besar berasal dari Jawa dan Sumatera. Pihaknya berharap ajang ilmiah seperti itu nantinya dapat memacu keunggulan sumber daya yang lebih merata di seluruh Indonesia.

"Sebab, di tengah pemulihan ekonomi yang terus berlangsung, kami memandang perlunya kerja keras dari seluruh pihak untuk membangun negeri. Pemikiran kritis bagaimana mendorong pemulihan ekonomi mutlak dibutuhkan, terutama dalam menyongsong era kenormalan baru. Terkait hal ini, riset dan inovasi sejatinya menjadi modal utama untuk melakukan lompatan kemajuan, terlebih pada momen krisis," katanya.

Ia menambahkan, bersama inovasi, pihaknya meyakini riset menjadi kunci dalam perbaikan produktivitas dan daya saing daerah serta SDM yang unggul. 

"Berbagai rekomendasi riset kami harapkan dapat menciptakan pengetahuan, membuka cakrawala, serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pihak, baik civitas akademika maupun pemangku kebijakan," pungkasnya. *(ika)