Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Terima Tim Pengembangan Kawasan Food Estate, Bupati Nikson Usulkan Masyarakat Jadi Petani Plasma

Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan.suaratani.com-darwin nainggolan 

SuaraTani.com-Taput| Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan menerima audiensi Tim Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Pertanian, dan Kementerian PUPR, di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati Taput, Jumat (15/10/2021).

"Kami sangat menyambut baik kedatangan tim dari Kementrian di Tapanuli Utara. Kita sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat di daerah, tentu ingin berbuat kepada Negara ini. Pada intinya bagaimana pusat dan daerah bisa bersinergi. Visi misi Kabupaten Tapanuli Utara adalah "Mewujudkan Taput menjadi Lumbung Pangan, Lumbung SDM dan Tujuan Wisata," ujar Bupati Nikson mengawali diskusi. 

Dikatakannya,  Saat ini Pemkab sudah lakukan berbagai cara agar Taput surplus di bidang pangan, bukan hanya holtikultura tetapi juga ternak.  Ternak belum bisa dipenuhi karena masih minus, yaitu telur dan daging. Apalagi status penyakit berkaki empat. 

“Karenanya kami mohon kepada Kementrian Pertanian agar mencabut status ini, agar kami bisa membuat pengadaan, karena harga ternak babi harus berpatokan pada harga ternak babi yang ada di daerah Minahasa dan Bali, sehingga harga jual di sini menjadi  berkali lipat dan membuat acara adat istiadat menjadi terganggu,” kata Bupati Nikson yang pada kesempatan itu didampingi Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan Marco Panggabean , Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Marihot Simanjuntak, Kadis Pertanian Sey Pasaribu, Kadis Lindup Heber Tambunan, Kadis Ketapang Longgos Pandiangan, Kabag Perekonomian Fajar Gultom dan Kabag Prokopim Sasma Situmorang.

Sementara itu lanjutnya, untuk hortikultura, yang masih minus adalah bawang merah dan bawang putih, selebihnya sudah surplus. Terutama jagung yang menjadikan Taput sebagai daerah penghasil jagung terbesar di Sumut. 

"Sementara soal Food Estate, saya juga sudah surati Bapak Presiden bahwa jangan sampai PT. Indofood seperti perusahaan lain yang bermasalah dengan rakyat. Saya menawarkan  skema seperti ini, Kementrian Kehutanan menyerahkan lahan untuk Food Estate kepada Pemda, dan Pemda sebagai inti kepada PT. Indofood. Soal apa isinya, mari kita diskusikan bersama,” terangnya.

Bupati Nikson berharap, Taput menjadi Food Estate tanaman berbuah, untuk menjaga kondisi lingkungan, karena topografi  yang berbukit. 

Selain itu, ia berharap masyarakat sekitar dijadikan petani plasma. Sehingga, dengan konsep tersebut mereka juga merasa menjadi bagian dari Pemerintah.

“Kita berikan plasma dengan nilai 2 hektare dengan syarat tidak bersertifikat pribadi dan tidak bisa diperjual belikan. Inilah saran dari kami Pemda Taput agar kita tidak bermasalah dengan warga masalah hak milik tanah warisan," ujar Bupati menambahi.

Asisten Deputi Bidang Pertanian, Ketahanan Pangan, Riset, dan Teknologi, Ida Dwi Nilasari, dalam paparannya mengatakan bahwa dalam rangka kegiatan monitoring dan evaluasi program peningkatan penyediaan pangan nasional melalui pengembangan kawasan Food Estate, Sekretariat Kabinet bermaksud melakukan kegiatan tersebut di Kabupaten Taput, Sumatera Utara pada tanggal 13-16 Oktober 2021, bersama Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Pertanian, dan Kementerian PUPR.

“Nantinya kegiatan akan difokuskan untuk mengidentifikasi permasalahan program peningkatan penyediaan pangan nasional melalui pengembangan kawasan Food Estate, khususnya terkait penetapan AOI (Area Of Improvement), perkembangan pengembangan kawasan Food Estate dan model bisnis yang tepat untuk pengelolaan kawasan Food Estate,” terangnya.

Seperti diketahui, luas areal untuk Food Estate di Kabupaten Tapanuli Utara mencapai  2.630 hektare yang berada di 2 kecamatan yaitu Parmonangan dan Adian Koting. *(darwin nainggolan)