Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Atasi Banjir di Sumut, Gubernur Panggil Empat Bupati/Wali Kota

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersama Dirjen Sumberdaya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Wali Kota Medan Bobby Nasution, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, dan Bupati Serdangbedagai Dharma Wijaya, saat melakukan pertemuan di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman 41 Medan, (26/11/2021). Pertemuan ini dilakukan untuk mencari solusi mengatasi banjir yang melanda beberapa wilayah di Sumut, di antaranya Kota Medan, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Serdangbedagai, dan Kota Tebingtinggi.suaratani.com-ist


SuaraTani.com – Medan|  Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memanggil empat kepala daerah untuk membahas banjir di Sumut. Keempat Kepala Daerah tersebut yaitu Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan dan Bupati Serdangbedagai Darma Wijaya.

Keempat daerah ini terendam banjir setelah diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Selain itu, sungai di daerah ini juga saling berhubungan. Karena itu, Edy Rahmayadi meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membantu menyelesaikan masalah banjir di Sumut.

“Kita perlu melihat kondisi sungai, dan sungai ini tentunya saling berhubungan karena itu kita butuh kerja sama. Setelah kita lihat, mana yang menjadi prioritas untuk dibenerin, itu target jangka pendek kita,” kata Edy Rahmayadi usai pertemuan dengan keempat kepala daerah dan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41, Medan, Jumat (26/11/2021).

Menurut keterangan Edy Rahmayadi, saat ini Pemerintah Daerah dan Kementerian PUPR akan melakukan penanganan darurat untuk meminimalisir banjir. 

“Kita dan Pak Jarot akan meninjau keempat daerah untuk meminimalisir banjir, melihat cara yang cepat dan tepat untuk mengatasinya,” tambah Edy Rahmayadi.

Jarot menambahkan untuk mengatasi banjir dibutuhkan partisipasi masyarakat dengan cara membuat biopori, sumut resapan dan penghijauan. Bila dilakukan bersama-sama menurutnya ini akan berdampak besar mengatasi banjir di Sumut.

“Tidak usah menyalahkan orang lain, berbuatlah dari diri anda sendiri, kembalikan air ke bumi, bukan ke selokan atau ke sungai terutama untuk masyarakat di tengah dan hulu,” kata Jarot.

Usai pertemuan, Jarot mengatakan, tahun depan Sungai Badera akan menjadi prioritas normalisasi. Setelah itu sungai yang dinormalisasi dilihat kesediaan lahan, dampaknya pada banjirnya dan yang menjadi prioritas menurut Pemprov, Pemko dan Pemkab.

“Itu setelah kita berdiskusi dengan Pemprov, kabupaten dan kota, tahun depan salah satunya Sungai Badera. Itu kita perlu lihat lahannya, dampaknya dan juga yang dianggap Pemda prioritas,” kata Jarot. *(wulandari)