Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Chatbot Bineka Jadi Wadah Merawat Kebinekaan Dunia Pendidikan

Pendiri YPSIM sekaligus Anggota DPR RI Komisi X, dr Sofyan Tan saat meluncurkan chatbot Bineka yang dilakukan secara daring, Selasa (16/11/2021).suaratani.com-ist


SuaraTani.com – Medan| Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi peluncuran Chatbot Bineka yang diinisiasi oleh Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) Medan bersama ai4impact, Podcastren dan Indika Foundation, Selasa (16/11/2021).

Peluncuran dilakukan oleh Pendiri YPSIM sekaligus Anggota DPR RI Komisi X, dr Sofyan Tan secara daring, dan dipandu oleh Anggota Dewan Pembina YPSIM, Tracey Yani Harjatanaya, diikuti oleh perwakilan Indika Foundation, Emilia dan puluhan fasilitator. Hadir menjadi narasumber Anindito, Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristek dan Penggagas Semua Murid Semua Guru, Najelaa Shihab. 

Nadiem mengatakan, sewaktu kunjungannya ke YPSIM beberapa waktu lalu, ia sempat meminta agar YPSIM ikut mermedekakan belajar sekolah-sekolah lainnya. 

“Saya senang ketika mendengar ada terobosan baru yang dilakukan YPSIM untuk pembelajaran kebinekaan. Apalagi sistem in memanfaatkan kecerdasan yakni penggunaan teknologi yang saat ini juga lagi dikembangkan oleh negara-negara maju,” katanya.

Inovasi yang dilakukan YPSIM ini kata Nadiem juga mendukung Merdeka Belajar yakni digitalisasi sekolah. Kemendikbud katanya menyambut baik kehadiran Chatbot Bineka tersebut. Ini bagian dari mewujudkan sekolah yang toleran. Ia berpesan bahwa secanggih apapun teknologi yang kita gunakan, bahwa guru tetap memaikan peran terpenting dalam proses pendidikan dan penguatan karakter anak.

“Teknologi adalah sarana memudahkan penyampaian materi kepada peserta didik. Sementara pemahaman perilaku dan lainnya tetap diberikan oleh guru dan orangtua,” sebut Nadiem.

Ia berharap, fasilitator yang menyosialisasikan Chatbot Bineka ini bukan hanya memberikan pemahaman bagaimana mengunakan aplikasi ini, tetapi juga memberikan praktik baik yang telah dilakukan YPSIM yakni tentang betapa pentingnya toleransi untuk siswa, guru dan masyarakat lainnya. 

“Sekali lagi selamat. Semoga selamat kebinekaan tidak pernah surut,” tegasnya.

Sebelumnya, Sofyan Tan mengatakan bahwa hadirnya Chatbot Bineka ini sebagai bagian bahwa dunia pendidikan memberikan contoh dan teladan kepada generasi mendatang bagaimana merawat keberagaman. Karena tidak dipungkiri bahwa Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, bahasa dan budaya. 

“Kita tidak ingin Indonesia terpecah karena perbedaan. Kita ingin generasi kita menghargai Bhineka Tunggal Ika. Dan hari ini kita bersuka cita karena bisa merawat kebinekaan tersebut dari Chatbot Bineka ini,” ujar Sofyan Tan.

Chatbot ini merupakan salah satu alternatif bagi siswa untuk bisa belajar lebih mengenai keberagaman. Bukan hanya itu, di Chatbot Bineka ini pula siswa, guru dan pemuka agama yang ada bisa saling berinteraksi dan berbagi ilmu soal agama mereka maupun agama lain. 

“Saya sampaikan terima kasih bagi yang telah menggagas dan melahirkan ini. Bukan hanya di YPSIM, tapi Chatbot ini juga bisa digunakan secara umum. Sebagai sekolah penggerak, kita memberikan untuk digunakan masyarakat terutama dunia pendidikan,” ujarnya.

Di acara yang sama, Senior Officer Indika Foundation, Emilia, mengatakan bahwa yayasan mereka sendiri merupakan yayasan yang fokus di bidang perdamaian, keberagaman dan lainnya. 

“Kami ingin individu-individu di Indonesia dapat mewujudkan apa yang menjadi potensinya. Itu makanya kita mendukung apa yang diinisiasi oleh YPSIM,” sebutnya.

Ia sepakat dengan yang dikatakan Sofyan Tan bahwa dalam chatbot tersebut bagaimana kita akhirnya merawat perbedaan. 

“Apalagi ini masuk dari unsur pendidikannya. Makanya kami sangat senang dengan hadirnya chatbot ini,’ ucapnya. 

Peluncuran chatbot Bineka ini juga bertepatan dengan Hari Toleransi sedunia yang diperingati setiap tanggal 16 November 2021.  *(ika)