Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gubernur Edy Ingatkan Bencana Alam Harus Jadi Sinyal Evaluasi

Gubernur Edy Rahmayadi didampingi istri saat diwawancarai usai peluncuran buku biografi yang berjudul "Sang Jenderal: Ayah untuk Negeri" di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rabu (24/11/2021).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Intensitas curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini menyebabkan banjir di sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut), seperti Tebingtinggi, Sergaibedagai (Sergai), Batubara dan juga di Kota Medan. 

Hal ini menurut Gubernur Edy Rahmayadi seharusnya menjadi sinyal untuk evaluasi. Ia menyebutkan, sebulan lalu, telah mengintruksikan para bupati dan wali kota untuk mewaspadai kondisi alam. Berdasarkan informasi dari BMKG juga telah menginformasikan cuaca ekstrem. 

Edy Rahmayadi mencontohkan curah hujan  yang mengguyur Kota Medan pada Selasa (23/11/2021) malam sangat tinggi sehingga mengakibatkan kapasitas drainase di Kota Medan menjadi over atau tidak mencukupi.

"Hujan tadi malam itu over ya. Sehingga kapasitas drainase itu tidak mencukupi. Tapi itu tidak selamanya begitu. Untuk itu, ini menjadi sinyal untuk kita evaluasi," katanya seusai peluncuran buku biografi yang berjudul "Sang Jenderal: Ayah untuk Negeri" di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rabu (24/11/2021). 

Dijelaskannya, ada 5 sungai yang melintas di Kota Medan yang mana seharusnya pengerjaan atau pembaharuan sungai dilakukan sejak 2020 dan 2022 selesai. Tetapi di bulan Maret 2020 Indonesia terkena wabah Covid-19 dan semua terdampak termasuk di Sumut. 

"Maka semua direcofusing,," sebutnya. 

Edy juga mengimbau pada masyarakat Sumut untuk tetap mewaspadai bencana alam akibat cuaca ekstrem. Pihaknya juga telah menurunkan sejumlah alat berat pada titik-titik yang dinilai kritis. 

"Pada masyarakat yang memiliki kondisi rumah kurang baik atau rawan dalam bencana alam saya minta untuk tetap waspada. Tenang, berdoa dan kita tetap berusaha mengatasi persoalan ini," tutupnya.  *(ika)