Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Stok Tak Stabil, Harga Cabai Merah Bertahan Mahal

Pedagang di Pasar Pusat Pasar melayani pembeli. Saat ini harga cabai merah bertahan mahal karena keterbatasan stok.suaratani.com-rag 

SuaraTani.com-Medan|
Harga cabai merah di pasar tradisional  di Kota Medan masih bertahan mahal. Hal ini disebabkan stok yang belum stabil, meski stok dari daerah sentral lokal  sudah masuk tetapi ternyata belum mampu menstabilkan harga cabai merah yang sudah naik selama dua pekan ini. 

"Berdasarkan dari data dari Disperindag Sumut, tercatat harga cabai merah tertinggi dijual di Gunung Sitoli mencapai Rp50 ribu per kg terendah di Pakpak Bharat dan Tapanuli Selatan Rp 40 ribu per kg. Terjadi kenaikan hingga 1,2 % untuk cabai merah biasa ini," kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sumatera Utara, Barita Sihite, Selasa (9/11/2021). 

Sementara untuk harga komoditas ayam broiler  menurut Barita sudah menurun hingga 9,6%, atau dari harga Rp33 ribuan per kg menjadi Rp30 ribuan per kg, bahkan di sebagian pasar tradisional juga telah menjual sekitar Rp28 ribuan per kg. 

"Sedangkan harga telur  juga sudah turun dari Rp25 ribuan per kg menjadi Rp23 ribuan per kg," sebutnya. 

Terpisah, salah satu pedagang cabai merah di Pusat Pasar Medan mengatakan harga cabai merah tetap bertahan mahal. Dipresidiksi  mahalnya cabai merah ini hingga menjelang Tahun Baru 2022 nanti. 

" Sudah dua minggu harga cabai merah masih mahal. Masih di atas Rp40 ribu per kg. Sekarang saja dijual Rp42 ribu per kg. Biasanya kalau sudah memasuki akhir tahun ini harga cabai naik. Apalagi ditambah cuaca yang sering hujan," kata Mak Laras. 

Sementara itu, untuk harga komoditas lainnnya yakni bawang merah masih stabil diharga Rp24 ribu per kg, begitu juga dengan bawang putih Rp26 ribu per kg. Cabai rawit hijau biasa juga menurun jadi Rp28 ribu per kg. Begitu juga dengan tomat yang stabil diharga Rp7 ribu per kg. 

"Tapi kalau cabai rawit caplak masih bertahan Rp40 ribu per kg. Tapi tidak banyak yang beli karena bukan untuk kebutuhan sehari-hari.," pungkasnya. *(rag)