Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Cegah Varian Omicron Masuk ke Medan, Dinkes Tingkatkan Kewaspadaan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Taufik Ririansyah.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Dinas Kesehatan Kota Medan sudah menyiapkan berbagai langkah guna mencegah varian Omicron masuk ke Kota Medan, salah satunya meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tracing cepat apabila ditemukan kasus Covid-19.

"Meskipun kita belum bisa memeriksa apakah itu varian Omicron atau tidak, namun begitu kita tahu dia positif. Langsung kita periksa siapa yang kontak erat dengan pasien, kita tidak ingin kecolongan, dan selama menunggukan hasil pemeriksaan nya selesai pasien dan orang-orang terdekat yang di tracing dengan pasien wajib menjalani isolasi, ini upaya yang kita lakukan saat ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Taufik Ririansyah saat ditemui di ruang kerjanya, Kanis (6/1/2022).

Disamping itu, lanjutnya lagi, Dinkes juga telah menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter) apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.

"Kita siapkan semuanya termasuk isoter saat ini sudah kita siagakan, jangan sampai 1x24 jam pasien yang positif tidak di isolasi, nanti malah akan semakin banyak yang harus kita tracing, kita ingin meminimalisir penyebaran dengan melakukan tracing secara cepat, jadi respon time kita harus cepat," jelasnya.

Selain melakukan pencegahan dengan cara testing dan tracing, Dinkes juga terus berupaya mempercepat vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat Kota Medan khususnya vaksinasi bagi para lansia sehingga tercipta herd immunity.

Taufik Ririansyah menyebutkan hingga saat ini jumlah lansia yang sudah divaksin sebanyak 53.79% dari target 60% yang harus dicapai. Oleh sebab itu, dirinya telah mengambil  langkah cepat agar dapat memvaksin para lansia, salah satunya dengan mendatangi langsung rumah warga.

"Kedepan kita juga akan berkolaborasi dengan Disdukcapil untuk mendata lansia kita. Sehingga kita dapat melakukan vaksin berdasarkan by name by addrees," ungkapnya.

Capaian target vaksinasi terhadap lansia ini dikatakan Taufik Ririansyah sangat penting untuk dikejar. Sebab capaian vaksinasi lansia ini menentukan kapan dimulainya vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

"Jadi ada aturan dari Pemerintah Pusat bahwasanya vaksinasi anak baru dapat dilakukan apabila vaksinasi lansia sudah mencapai 60%, karena itu saya berharap masyarakat dapat proaktif mengajak orang tuanya untuk divaksin sehingga kita dapat segera melakukan vaksinasi bagi anak," ajaknya. *(wulandari)