Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Harga Daging Ayam Naik Terus

Pedagang menyiapkan daging ayam yang sudah dibersihkan untuk konsumen.Harga daging ayam masih bertahan mahal bahkan cenderung naik meski Nataru sudah lewat.suaratani.com-dok

SuaraTani.com – Medan| Harga daging ayam di Kota Medan masih terus mengalami kenaikan meskipun perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) telah usai. 

Harga daging ayam pada hari ini (10/1/2022) naik hingga mencapai Rp42 ribu per kilogram (kg). Jelas, kenaikan harga daging ayam tersebut sangat meresahkan, khususnya bagi para ibu rumah tangga, karena kenaikan harga daging ayam ini membebani pengeluaran rumah tangga.

Pemerhati ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan  Benjamin mengatakan, sejauh ini,  belum ada  informasi akurat kenapa ada kenaikan harga daging ayam saat ini. Seharusnya saat perayaan Nataru usai, tren konsumsi daging ayam mengalami penurunan, dan harga bisa lebih bersahabat.

“Kalau kita melihat harga ikan segar yang juga mahal, dan memicu kenaikan harga daging ayam, karena masyarakat beralih ke daging ayam, memang alasan tersebut bisa diterima. Tetapi harga ikan segar mahal sudah terjadi sejak November tahun silam. Artinya kenaikan harga ikan segar tersebut seharusnya sudah membentuk kenaikan harga daging ayam (price in) sekitar dua bulan lalu. Kalau dipicu oleh kenaikan harga pakan, memang hasil pengamatan saya itu terjadi kenaikan harga pakan sekitar 3% hingg 5% di Desember,” kata Gunawan di Medan, Senin (10/1/2022).

Hanya saja kondisi ini menurut Gunawan tidak harus memicu kenaikan harga daging ayam sampai 30% lebih. Jadi melihat data harga daging ayam selama tahun 2021, harga itu umumnya bergerak dalam rentang Rp28 ribu hingga Rp33 ribuan per kg. Jadi kalau sekarang dijual Rp42 ribu, berarti ada kenaikan sekitar Rp10 ribu per kg (naik 33%-an) dari harga ideal tahun 2021.

Harga daging ayam saat Idul Fitri tahun lalu itu pernah mencapai 37 ribuan per kg di bulan Mei, namun seminggu setelahnya sempat mengalami penurunan dikisaran Rp33 ribuan selama 10 hari. Kemudian sempat melompat lagi menjadi Rp37 ribuan di awal juni 2021, dan bertahan di harga Rp37 ribuan selama 2 minggu, sebelum kembali ke angka 30 ribuan per kg.

“jadi kalau kita lihat polanya saat ini, sebelum Natal 2021 itu harga daging ayam Rp34 ribu per kg, setelah Natal menjelang Tahun baru naik menjadi Rp38 ribuan per kg, dan sekarang malah naik lagi dikisaran Rp40 hingga Rp42 ribu per kg. Jadi saya menduga, ini peternak ayam seperti tidak akurat dalam menyediakan stok ayam guna memenuhi kebutuhan daging ayam masyarakat,” terangnya.

Karena itu kata Gunawan, harga mahal saat ini diduga kuat karena stoknya kurang memadai. Jadi memang stok ini sudah disetting rendah guna mengantisipasi penurunan konsumsi setelah Nataru. Tetapi settingannya tidak pas.

“Itu dugaan awal saya, karena memang tidak mudah memperkirakan kebutuhan di masa yang akan datang di tengah kondisi daya beli masyarakat yang masih rendah dan cenderung tidak stabil. Terlebih harga ikan segar juga tidak kunjung turun, sehingga dasar asumsi menyediakan stok ini menjadi tidak akurat yang memicu kenaikan harga,” imbuhnya.

 Dengan belum diketahuinya secara pasti penyebab harga daging ayam meroket, maka tidak ada salahnya pemerintah bersama dinas terkait bersama peternak ayam untuk duduk bersama menjelaskan kenaikan harga daging ayam ini. Pasti ada alasan yang masuk akal dan rasional pemicu kenaikan harga daging ayam tersebut.*(ika)