Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Inflasi Sumut Didorong Gejolak Harga di Luar Provinsi

Pedagang di Pasar MMTC, Deliserdang.Inflasi Sumut di bulan Desember yang mencapai 0,46% dan inflasi tahun kalender 2021 sebesar 1,71% didorong gejolak harga di luar Provinsi Sumut.suaratani.com-ika 


SuaraTani.com – Medan| Pemerhati ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin mengatakan, laju tekanan inflasi di Sumut  melebihi ekspektasi sebelumnya. 

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut, secara bulanan inflasi di bulan Desember  mencapai 0.46%. Sementara secara tahunan, inflasi merealisasikan angka 1.71%, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional. 

“Ini pencapaian baik, karena gejolak inflasi dari harga pangan di Sumut masih lebih terkendali dibandingkan dengan wilayah lainnya,” ujar Gunawan Benjamin di Medan, Senin (3/1/2022).

Gunawan menyebutkan, pencapaian inflasi sebesar itu bukan karena Sumut yang kecolongan dari kenaikan harga, tetapi memang lebih dikarenakan tarikan harga di luar wilayah Sumut. Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok di Sumut lebih dipicu oleh kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok di wilayah lainnya. 

“Ini terlihat dari pantauan saya selama satu bulan terakhir,  sejumlah harga komoditas di Sumut relative lebih murah bahkan dibandingkan wilayah di luar Sumut,” katanya.

Tetapi kondisi ini menurut Gunawan harus dijadikan pelajaran berharga. Karena sekalipun Sumut mampu menghadirkan stok pangan yang cukup, akan tetapi tidak menggaransi bahwa harga pangan akan mampu dikendalikan. Selama ada kecenderungan harga yang lebih mahal di luar Sumut, maka harga pangan di Sumut bisa ikut terkerek.

Selain itu, sekalipun inflasi Sumut masih mampu di bawah nasional, tetapi tidak harus melulu berpatokan ke inflasi nasional tersebut. Pertumbuhan ekonomi harus diperhitungkan sebagai basis perhitungan apakah inflasi itu wajar, terlalu rendah atau terlalu tinggi. 

“Karena pertumbuhan ekonomi harus jauh di atas inflasi, sehingga bisa disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Sumut menunjukan adanya perubahan nasib yang signifikan bagi masyarakat Sumut,” imbuhnya.

Kalau berbicara data, lanjut Gunawan, selama tahun 2021, triwulan I pertumbuhan ekonomi Sumut -1.85%, triwulan II 4.95% dan triwulan III 3.67%. Dan triwulan IV baru akan dirilisa datanya di awal bulan februari mendatang. Dari data tersebut, realisasi pertumbuhan ekonomi bisa saja bergerak dalam rentang 2% hingga 3.5% nantinya.

“Tetapi kita berharap di realisasi paling atas, karena kalau hanya 2% itu angkanya belum menjauh dari realisasi inflasi sebesar 1.71%. Kalau lebih rendah dari 2% ini, bisa saja dikatakan ekonominya Sumut tidak tumbuh, meskipun data menunjukan ekonomi Sumut tumbuh. Tetapi saya yakin realisasi pertumbuhan ekonomi akan mampu jauh diatas inflasi Sumut,” tandasnya. *(ika)