Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Macaque Rescue Centre, Jaring Penyelamat Monyet yang Ditelantarkan

Aktivis Yayasan Scorpion Indonesia mengevakuasi sejumlah monyet berekor panjang dari pemukiman warga. Untuk meminimalisir konflik manusia dengan monyet, Yayasan Scorpion Indonesia menyiapkan program Macaque Rescue Centre di tahun 2022 ini.suaratani.com-ist


SuaraTani.com – Medan| Konflik antara manusia dengan satwa monyet  diyakini tak akan pernah berakhir, jika manusia tidak menghentikan kebiasaannya memelihara monyet ketika bayi dan kemudian melepaskannya begitu saja ketika sudah mulai dewasa. 

Para monyet yang kebingungan mencari makan karena dulunya dirawat dan dimanja pun sering kali harus melakukan perusakan fasilitas umum dan terkadang penyerangan terhadap warga demi bisa mendapatkan makanan. 

Kondisi inilah yang menjadi motivasi Yayasan Scorpion Indonesia untuk menyiapkan program penyelamatan satwa khusus monyet, yang diberi nama Macaque Rescue Centre.

Dibangun di lahan seluas 2,5 hektare di Desa Hapesong Baru Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan, Macaque Rescue Centre yang diharapkan mulai dioperasikan di tahun  ini  nantinya bisa menampung 50 ekor monyet hasil penyelamatan untuk direhabilitasi sebelum kemudian dilepasliarkan. 

“Sekarang kami masih menyiapkan fasilitas pendukung program,” ujar Direktur Eksekutif Yayasan Scorpion Indonesia,  Ali Bangun Gea saat dihubungi, Jumat (7/1/2022). 

Lulusan Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara (USU) ini bercerita, meski belum memiliki fasilitas yang khusus, tetapi upaya merehabilitasi monyet sudah mereka kerjakan. Bahkan di tahun lalu, setidaknya ada 40 ekor monyet hasil penyelamatan  yang direhabilitasi dan dilepasliarkan.

“Kemudian bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara yang merupakan mitra utama kami, monyet-monyet itu dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Karang Gading di Kabupaten Langkat,” sebutnya. 

Ali mengatakan, meski tidak masuk dalam daftar merah IUCN atau terancam punah (endangered), tetapi penyelamatan monyet tetap harus segera dilakukan, mengingat monyet yang merupakan bagian dari keluarga besar primata ini memiliki peran besar dalam menjaga ekosistem. 

“Mereka bisa dikatakan satwa yang memiliki andil besar dalam menjaga ketersediaan pohon karena menyebarkan biji dari buah, disamping mereka juga berperan sebagai predator,” katanya.

Membangun Macaque Rescue Centre,  merupakan satu dari berbagai program peduli lingkungan yang dijalankan Scorpion Foundation Indonesia di kawasan Hutan Batangtoru. 

Patroli satwa bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam dilakukan secara berkala. Memberikan edukasi melalui berbagai lapisan dan elemen, mulai dari lembaga pendidikan Sekolah Dasar hingga rumah ibadah terus-menerus dilakukan untuk memunculkan kesadaran di masyarakat.

“Kami yakin kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian hutan dan tidak memelihara satwa liar akan muncul, sehingga ekosistem kita pun terjaga,” tandasnya. *(ika)