Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Perlu Dipertanyakan Rendahnya Laba PT Perkebunan Sumut Saat Harga TBS dan CPO Meroket

Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang siap diolah menjadi CPO. Hingga awal Januari, harga TBS masih bertahan di kisaran Rp3.000 per kilogram.suaratani.com-dok 


SuaraTani.com – Medan| Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perkebunan  yang dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) memiliki peluang dalam peningkatan penerimaan di saat harga TBS dan CPO yang meningkat saat ini akibat permintaan global yang meningkat.

Tetapi hal ini tidak tergambar dalam raihan laba perusahaan di tahun 2021 lalu yang tercatat sebesar Rp1,9 miliar. 

Pemerhati  Ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo mengatakan,  capaian laba perusahaan tidak bisa hanya dilihat dari satu sisi saja, misalnya faktor harga yang membaik.

“Karena memang jika dibandingkan dengan kinerja di tahun 2020, PT Perkebunan disebutkan mengalami kerugian  mencapai Rp13 miliar,” kata Wahyu Ario saat dihubungi, Jumat (21/1/2022). 

Wahyu Ario menyebutkan, jika produksi TBS merosot di saat harga meningkat, tentunya tidak akan memberikan dampak yang signifikan bagi penerimaan BUMD Perkebunan. Karena itu harus ditelaah dahulu penyebab mengapa BUMD Perkebunan Sumut tidak mengalami peningkatan penerimaan saat harga TBS dan CPO meningkat.

“Dan saya belum lihat secara rinci mengenai laporan keuangannya. Tentunya di sana pasti ada catatan produksinya. Artinya DPRD Sumut selaku pengawas pemerintah provinsi dapat mempertanyakan ini untuk mengoptimalkan pendapatan Asli Daerah (PAD),” tandasnya. 

Sebelumnya, dalam konfrensi pers yang yang digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo)  Sumut di ruang rapat Lantai 2 Kantor Gubernur Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu (19/1/2022) lalu menyebutkan, kinerja keuangan PT Perkebunan Sumut dari kondisi rugi tahun 2020 sebesar Rp13 miliar sudah dapat menghasilkan laba sebesar Rp1,9 miliar tahun 2021 atau meningkat 114,34%.

Berdasarkan data yang dimuat di laman resmi PT Perkebunan Sumut disebutkan, BUMD yang berdiri sejak tahun 1979 ini mengelola tanaman kelapa sawit dan tanaman karet dengan luas 14.276,55 Ha. Jenis produk yang dihasilkan berupa Crude Palm Oil (CPO), Inti Kelapa Sawit/kernel (IKS), Tandan Buah Segar Kelapa Sawit (TBS), Rubber Smoked Sheet (RSS), dan Lumps.

PT Perkebunan Sumatera Utara memiliki (2) dua unit Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) dengan kapasitas olah 20 ton TBS per jam yang beroperasi sejak bulan April 2005 & berlokasi di Tanjung Kasau Kabupaten Batubara dan kapasitas olah 30 ton TBS per jam yang beroperasi sejak 25 Oktober 2010 & berlokasi di Simpang Gambir Kabupaten Mandailing Natal. *(ika)