SuaraTani.com – Medan| Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) di Tahun 2021 melakukan Kembara Banoa Toba yaitu ekplorasi pengembangan pariwisata di Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut).
Kegiatan penelusuran potensi wisata alam dan kebudayaan di Danau Toba ini bertujuan mengumpulkan titik lokasi atraksi yang memiliki nilai jual pariwisata.
Lokasi-lokasi tersebut tersebar di sekitar Danau Toba, mulai dari titik atraksi wisata minat khusus seperti lokasi pemanjatan tebing, terjun payung, wisata pengarungan danau, dan juga penggalian keunikan budaya yang diyakini memiliki nilai edukasi dan keelokan sosial-budaya masyarakat suku asli.
“Menilik situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang sedang melanda penjuru negeri dan seluruh dunia, akan sangat disayangkan jika potensi wisata budaya dan alam yang kaya tersebut tidak dapat dikunjungi dengan aman,” kata Koordinator Vaksinasi dari 8 orang anggota tim Mapala UI, Muhammad Abror, saat menggelar vaksinasi di Kabupaten Samosir, Sabtu (29/1/2022).
Maka dari itu, kata Abror, program vaksinasi di destinasi wisata perlu dilakukan bagi pelaku usaha dan ekonomi kreatif serta masyarakat umum di kawasan Danau Toba yang menjadi salah satu dari lima destinasi wisata prioritas.
Dengan tujuan menjaga imunitas masyarakat di daerah-daerah wisata yang cukup rentan tertular karena ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kata Abror, Mapala UI menjalin kerjasama dengan PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) salah satu perusahaan besar yang beroperasi di kawasan wisata Danau Toba.
Kerjasama tersebut sepakat menghasilkan program penyelenggaraan Vaksinasi Booster atau vaksinasi tahap III kepada masyarakat di kawasan Danau Toba yang berada di area sektor operasional perusahaan yaitu Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Kabupaten Samosir dan Kabupaten Simalungun.
Vaksinasi booster yang diinisiasi TPL dan Mapala UI ini bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) dan Pemerintah masing-masing wilayah.
“Total 7.300 unit. PT TPL juga mendukung sepenuhnya operasional dan fasilitas kegiatan sehingga dapat berjalan lancar. Pelaksanaan Vaksinasi sudah berjalan di dua kabupaten, yaitu di Taput (Kecamtan Muara) yang dilaksanakan tanggal 25-26 Januari 2022 sebanyak 1.300 unit. Kemudian tanggal 26-29 Januari 2022 di Samosir (Kecamatan Simanindo, Pangururan dan sekitar) sebanyak 6.000 unit,” jelasnya.
Dijelaskannya, pelaksanaan vaksinasi booster ini akan berlangsung hingga 9 Februari 2022, rencananya untuk Kabupaten Simalungun dan akan dilakukan di wilayah wisata Pematang Sidamanik.
Abror juga menyebutkan bahwa kegiatan ini bersifat studi sosial dimana hal ini sebagai bentuk perwujudan Tridharma Perguruan Tinggi, yang mengingatkan bahwa sebagai pemuda, banyak kontribusi yang bisa dilakukan.
Seperti yang dilakukan sekarang, dengan menelisik ke berbagai wilayah Indonesia untuk mengenal lebih dekat potensi yang ada serta kendala apa yang menghalangi. Dengan tujuan akhir dapat mengumpulkan informasi sebagai rekomendasi bagi para pemangku kepentingan, untuk membantu peningkatan wisata di daerah tersebut.
Pelaku wisata dan keluarganya, lanjut Abror, harus sehat dan bersih sehingga mampu menjadi representasi wisata yang sehat. Vaksinasi di dunia pariwisata diharapkan mampu mendorong keinginan masyarakat yang belum divaksin menjadi mau divaksin.
"Kami berharap ini menjadi bagian dari mempersiapkan destinasi wisata untuk bisa kembali menerima kunjungan wisatawan dengan aman, dengan sehat dan nyaman tentunya," jelas Abror.
Community Development (CD) Manager TPL, Ramida Siringo-ringo, menyebut pariwisata menjadi salah satu urat nadi kawasan wisata Danau Toba. Dengan dilakukannya vaksinasi booster ini akan mendukung mobilitas dan aktivitas di sektor pariwisata di masa pandemi semakin lebih baik.
"Pariwisata merupakan wajah kita yang bisa dilihat secara konkret dan nyata oleh masyarakat luar. Masyarakat di sekitar destinasi wisata selayaknya sudah divaksin agar siap menjadi tuan rumah bagi para wisatawan apabila nanti destinasi wisata sudah bisa beroperasi normal sehingga roda ekonomi masyarakat berputar kembali," jelas Ramida.* (junita sianturi/ril)