Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

KKP Tingkatkan Pelayanan Pelatihan Melalui BLU

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam kunjungannya ke BLU BPPP Tegal, Jawa Tengah, Selasa (19/4/2022). suaratani.com - ist

SuaraTani.com - Tegal| Dalam rangka mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) terus meningkatkan pelayanan di bidang pelatihan dan sertifikasi kelautan dan perikanan.  

"Upaya tersebut salah satunya dilakukan melalui Badan Layanan Umum (BLU) Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, Jawa Tengah," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam kunjungannya ke balai tersebut, Selasa (19/4/2022).

Dikatakannya, BPPP Tegal telah ditetapkan sebagai BLU pada 29 Desember 2021 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 526/KMK.05/2021. BLU adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. 

Tujuan BLU untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pada kunjungannya tersebut, Menteri Trenggono berkesempatan melihat sarana dan prasarana dan atraksi Basic Safety Training serta berdialog dengan para peserta sertifikasi keahlian dan kompetensi. Mereka adalah awak kapal asing asal Indonesia yang pulang ke tanah air untuk memperbaharui sertifikat kepelautan di BPPP Tegal.

"Kalau pulang kampung, kasih tahu ya tentang penangkapan terukur supaya berkelanjutan, supaya anak cucu kita ikut menikmati. Selamat ya, berlatih terus supaya sertifikatnya upgrade terus gajinya juga naik," ujar Menteri Trenggono.

Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta menjelaskan, BPPP Tegal merupakan salah satu balai pelatihan di bawah Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) BRSDM. Pelatihan kelautan dan perikanan dilakukan oleh enam Balai yang juga bermitra dengan 263 Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) di berbagai daerah. 

Untuk mengawal program KKP serta mendampingi para peserta pelatihan dan kelompok pelaku usaha kelautan dan perikanan, pihaknya menerjunkan 6.462 penyuluh di seluruh Kabupaten/Kota se-Indonesia.

Sementara itu, Kepala BPPP Tegal, Moch Muchlisin mengatakan, BPPP Tegal merupakan balai pelatihan perikanan tertua di Indonesia, bahkan sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang dengan nama Gyomin Dozo. 

BPPP Tegal menyelenggarakan pelatihan di bidang penangkapan, permesinan, budidaya, dan pengolahan perikanan, serta kepelautan dan pergaraman. Jumlah pelaku usaha kelautan dan perikanan di wilayah kerja BPPP Tegal terdiri dari 375.000 orang di bidang penangkapan ikan dan kepelautan, lebih dari 1,3 juta orang di bidang budidaya perikanan, lebih dari 1 juta orang di bidang pengolahan perikanan, dan 375 ribu orang di bidang permesinan perikanan. Sementara penyuluh yang bertugas mendampingi masyarakat pelaku usaha tersebut mencapai 606 orang.

Muchlisin melanjutkan, dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pihaknya akan terus mengembangkan pelatihan-pelatihan lainnya. Sebagai contoh di tahun ini, BPPP Tegal akan menyelenggarakan program diklat kepelautan, yang terdiri dari MEFA (Medical First Aid), AFF (Advance Fire Fighting), SCRB (Survival Craft Rescue Boat), dan SAT (Security Awareness Training). 

Pihaknya sedang memproses keempat pelatihan tersebut ke Kementerian Perhubungan. Setelah disetujui, maka BPPP Tegal menjadi unit kerja KKP pertama yang menyelenggarakan keempat pelatihan tersebut.

Selain ke BPPP Tegal, Menteri Trenggono pada kunjungan tersebut juga berkesempatan mengunjungi kampus Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Tegal yang berada dalam satu kawasan yang sama dengan BPPP Tegal. 

SUPM Tegal merupakan salah satu dari 20 satuan pendidikan di lingkungan BRSDM. Satuan pendidikan tersebut terdiri dari 9 SUPM dan 11 satuan pendidikan tingggi (10 politeknik dan 1 akademi komunitas).* (putri)