Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Terjadi di Tapsel, Harimau Sumatera Serang Dokter Hewan

Warga menonton petugas BBKSDA yang bersiap mengamankan seekor harimau sumatera yang terjerat sling di Dusun Pardomuan, Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).suaratani.com-ist 

SuaraTani.com – Medan| Seekor harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)  yang terjerat sling yang disangkutkan pada batang pohon Dusun Pardomuan, Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel)  menyerang drh. Anhar, yang didatangkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi, Minggu (24/4/2022).

Pelaksana tugas Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara (Sumut), Irzal Azhar mengatakan, serangan dilakukan harimau itu sesaat setelah drh. Anhar melepaskan tembakan bius yang mengenai badan atau tubuh harimau. 

“Akibat serangan itu, dokter Anhar mengalami luka di bagian tangan,” ujar Irzal dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/4/2022) malam. 

Irzal menjelaskan, dari informasi yang diterima  Balai Besar KSDA Sumut melalui Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok pada Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan, mendapat laporan dari Komandan Rayon Militer (Danramil) Batang Toru tentang adanya Harimau Sumatera yang terjerat pada Jumat (22/4/2022).

Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Balai Besar KSDA Sumut bersama dengan lembaga mitra kerjasama Yayasan Orangutan Sumatera Lestari – Orangutan Information Center (YOSL-OIC) segera menuju lokasi dengan membawa kandang transit dan serta peralatan senjata. 

Setibanya di lokasi, Tim melakukan koordinasi dengan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Batang Toru, Danramil Batang Toru, Camat Angkola Sangkunur, pemilik jerat beserta masyarakat Desa Batu Godang.

Menurut keterangan masyarakat, harimau tersebut terjerat pertama sekali diketahui pada Jumat 22 April 2022, sekitar pukul 11.00 Wib. Kemudian saat dicek ulang pada pukul 16.00 Wib, posisi harimau yang terjerat telah berpindah tempat sejauh 200 meter dengan keadaan jerat sling terlilit di kaki yang disangkutkan pada batang pohon. 

Mengingat kondisi cuaca dan mempertimbangkan keselamatan Tim, akhirnya disepakati dengan muspika dan masyarakat, Tim akan melakukan pengecekan ke lokasi pada hari berikutnya.

Pada Sabtu 23 April 2022, pukul 07.00 Wib, Tim menuju lokasi dengan berjalan kaki sejauh 2 km dan tiba pada pukul 09.00 Wib. Di lokasi Tim menemukan seekor Harimau Sumatera yang terjerat dengan kondisi kaki terlilit tali sling dan dalam keadaan lemas. 

Rencana evakuasi akan dilakukan dengan cara di tembak bius. Pada pukul 23.30 Wib, drh. Anhar tiba di lokasi, kemudian dilakukan diskusi dengan melibatkan Kepala Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan, Camat Angkola Sangkunur, Kapolsek Batangtoru, Koramil Siais, YOSL-OIC, Yayasan Scorpion, aparat desa serta masyarakat desa dan disepakati evakuasi akan dilakukan besok pagi.

Pada Minggu, 24 April 2022, pukul 04.45 Wib, Tim dan dokter hewan melakukan persiapan serta pengecekan senjata bius. Pukul 06.40 Wib, Tim tiba di lokasi harimau terjerat, kemudian drh. Anhar melakukan pembiusan dengan cara menembak pada pukul 07.05 wib. 

Tembakan bius mengenai badan/tubuh harimau, namun tanpa diduga harimau tiba-tiba langsung menyerang drh. Anhar yang mengakibatkan luka di bagian lengan sebelah kiri.

“Usai menyerang,  harimau kemudian lari menjauh,” sebutnya. 

Melihat kondisi drh. Anhar, tim langsung melakukan penanganan dan pertolongan serta segera mengevakuasi ke rumah sakit Padangsidimpuan untuk mendapatkan perawatan.

Selanjutnya Kepala Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan bersama-sama dengan Camat Angkola Sangkunur, Kapolsek Batangtoru, mewakili Danramil Siais, kepala desa, YOSL-OIC, dan Yayasan SCORPION menyampaikan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat antara lain: agar 3 hari kedepan warga tidak melakukan aktifitas apapun di kebun, tetap waspada dan dalam melakukan aktifitas di luar rumah tidak sendiri melainkan secara berkelompok dan minimal 5 orang, serta segera melaporkan/memberikan informasi kepada petugas terkait bila melihat adanya tanda-tanda keberadaan harimau tersebut.

“Untuk penanganan berikutnya, Balai Besar KSDA Sumatera Utara akan melakukan pemasangan perangkap di sekitar lokasi kejadian, dan melakukan patrol rutin serta pendampingan terhadap masyarakat sampai situasi kembali kondusif,” tutup Irzal. *(ika)