SuaraTani.com – Medan| Kinerja pasar keuangan khususnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membaik di pekan ini.
IHSG membukukan penguatan selama dua hari berturut, memanfaatkan penguatan mayoritas sejumlah bursa global memanfaatkan momentum pelemahan kinerja bursa selama pekan sebelumnya. IHSG ditutup menguat di level 6.793,41 atau naik 2.24% pada perdagangan hari ini.
Sementara itu, pasar keuangan juga masih belum begitu mengkuatirkan rencana Finlandia dan Swedia mengajukan permohonan untuk menjadi anggota NATO.
“Pelaku pasar masih belum melihat ada ancaman serius dari rencana tersebut, tetapi tetap memantau beberapa kemungkinan khususnya terkait respon Rusia terhadap rencana itu sendiri,” ujar Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan, Rabu (18/5/2022).
Sementara itu, laju tekanan inflasi yang mencatatkan rekor tertinggi di sejumlah negara menjadi fokus perhatian pelaku pasar saat ini. Sejauh ini kinerja bursa global mulai menunjukan adanya tekanan, meskipun tidak menimbulkan gejolak yang signifikan pada pasar keuangan.
“Pasar keuangan global masih bergerak mixed. Tren penguatan pada bursa global bisa saja terhenti seiring minimnya sentimen yang ada di pasar keuangan,” urainya.
Di sisi lain kata Gunawan, berbeda dengan IHSG, kinerja mata uang Rupiah justru selama sepekan ini diperdagangkan melemah. Rupiah ditransaksikan di kisaran 14.700 sejauh ini. Data surplus neraca perdagangan sejauh ini belum memberikan dampak penguatan pada mata uang rupiah.
“Data surplus pada bulan april sebesar US$7.56 miliar tidak membantu banyak rupiah yang dalam tren melemah,” terangnya..
Sementara itu harga emas dunia sejauh ini masih dalam tren turun, meskipun di pekan ini bergerak sideways. Harga emas dunia saat ini dijual dikisaran US$1.819 per ons troy. Jika mengacu kepada mata uang rupiah yang di kisaran 14.700 per US Dolar, maka harga emas berada di kisaran Rp860 ribu per gram. *(ika)


