Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pemerintah Belum Berhasil Kendalikan Harga Minyak Goreng

Pemerhati ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin.suaratani.com-ist 

SuaraTani.com – Medan| Harga minyak goreng setelah pembukaan kran ekspor CPO maupun produk turunannya terpantau stabil. 

Berdasarkan data PIHPS pada Selasa (24/5/2022), harga minyak goreng curah berada di kisaran Rp16 ribu hingga Rp18 ribu per kilogram (kg). Sementara minyak goreng kemasan masih diatas Rp21 ribuan per liter. 

“Jadi tidak banyak yang berubah setelah keputusan pemerintah membuka kembali ekspor CPO beserta produk turunannya,” ujar pemerhati ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan.

Sementara itu, saat dilakukan rencana untuk menutup ekspor CPO dan turunannya, harga minyak goreng memang sempat turun, khususnya minyak goreng curah. Dari sekitar Rp18 ribuan ada yang turun hingga ke Rp15 ribuan per kg, tapi setelahnya harga minyak goreng stabil dalam rentang Rp16 ribu hingga Rp18 ribuan per kg.

Kalau mengacu kepada target pemerintah sebelumnya yang akan menekan harga minyak gireng mencapai Rp14 ribu per liter, maka kesimpulan dari data yang disajikan pada hari ini, pemerintah belum berhasil menekan harga minyak goreng sesuai dengan keinginannya. Pemerintah masih kesulitan “melawan” pasar dan sejauh ini. Meski demikian baru baru ini Presiden Jokowi menyatakan bahwa dalam waktu 2 minggu kedepan harga minyak goreng curah bisa dijual di harga 14 ribu per kg.

“Kita akan catat janji presiden tersebut, karena sejak harga minyak goreng naik di akhir tahun kemarin, hingga pada hari ini, pemerintah memang sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan harga di lapangan, namun yang terjadi justru harga minyak goreng tetap mahal dan bahkan sempat terjadi kelangkaan,” sebut Gunawan.

Jika dalam dua pekan nanti minyak goreng belum juga turun sesuai target pemerintah, maka masyarakat sudah pupus harapannya. 

Memang saat ini pemerintah memberikan skema tertentu bagi masyarakat golongan ekonomi tertentu untuk bisa mendapatkan minyak goreng harga Rp14 ribu per kg. tetapi ekspektasi masyarakat sejauh ini adalah harga minyak goreng curah 14 ribu per kg itu merata dan harganya terbentuk di semua pedagang pengecer.

Sementara itu untuk wilayah Sumut sendiri, sampai saat ini Gunawan mengaku belum mendapatkan kabar terkait adanya program minyak goreng murah Rp14 ribuan yang digenarkan pemerintah. 

“Kalau melihat proram tersebut di wilayah lain khususnya pula jawa memang saya mengetahui, namun untuk Sumut sendiri belum,” katanya.

Sementara itu, pasca pembukaan kran ekspor minyak goreng maupun CPO dan produk turunannya. Harga CPO dunia terpantau mengalami kenaikan hingga hari ini. 

Di 20 Mei, harga CPO sempat dijual di kisaran RM6.000-an per ton, namun saat ini dijual dikisaran RM6.400-an per ton. Sementara itu banyak muncul eskpektasi terkait kemungkinan harga TBS menuju Rp4000 per kg.

Gunawan menilai, dengan mengacu kepada harga CPO dunia dan nilai tukar rupiah dikisaran 14.600-an per US Dolar, maka harga TBS di tingkat petani kembali ke sebelum larangan ekspor itu sangat masuk akal. Saat itu harga TBS sempat menyentuh Rp3.200 per kg, perjalanan menunju harga TBS ke Rp4.000 per kg itu masih terlihat jauh. 

“Jadi petani sawit juga jangan terlalu berekspektasi yang berlebihan, semuanya bisa dihitung secara rasional. Bukan tidak mungkin harga TBS naik lagi, tetapi sejauh ini kondisinya belum menunjukan adanya potensi harga ke Rp4.000-an,” pungkasnya. *(ika)