Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pemkab Labuhanbatu Komitmen Zero Toleransi Kematian Ibu Melahirkan dan Bayi

Penandatanganan Komitmen nol toleransi (Zero Toleransi) untuk Kematian Ibu melahirkan dan Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA). suaratani.com  - fajar

SuaraTani.com - Labuhanbatu| Pemkab Labuhanbatu komitmen nol toleransi (Zero Toleransi) untuk kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir dan anak (KIBBLA) di Kabupaten Labuhanbatu. Hal itu ditandai dengan pembubuhan tanda tangan komitmen bersama Zero Toleransi, Selasa (22/6/2022 ) di Rantauprapat.

Langkah tersebut diambil sebagai bentuk keseriusan Pemkab Labuhanbatu melindungi kesehatan ibu melahirkan dan bayi baru lahir. Dari data yang tercatat untuk Kabupaten Labuhanbatu per Juni 2022 terdapat angka kematian ibu bersalin sebanyak tiga orang di Kecamatan Bilah Hulu, kemudian  satu orang di Rantau Utara dan Bilah Barat satu orang.

Sedangkan untuk angka kematian bayi ada sepuluh orang. Dua bayi di Bilah Barat, satu di Rantau Utara, empat Bilah Hulu, dua Bilah Hilir dan satu di Kecamatan Panai Hulu, dan diharapkan akan menurun hingga nol angka kematian ibu melahirkan melalui Pokja KIBBLA. 

Mewakili Bupati Labuhanbatu, Erik Adtrada Ritonga, Asisten I Pemerintahan dan Kesra Sarimpunan Ritonga, mengutarakan sekaitan agenda dimaksud, terbentuknya tim pelaksana KIBBLA yang merupakan amanah dari peraturan daerah Kabupaten Labuhanbatu nomor 9 tahun 2009 tentang KIBBLA, maka diharapkan upaya menyelamatkan ibu, bayi dan anak dapat dilaksanakan secara sistematis.

"Atas nama Pemkab Labuhanbatu, saya mengucapkan terima kasih kepada program KBPP pilihan JHPIEGO bersama Dinas Kesehatan Kabupaten labuhanbatu, yang telah membentuk Pokja dan menyusun rencana kerja bersama. Semoga bisa menjadi dasar yang kuat bagi kita untuk memuliakan kaum perempuan dan melindungi bayi dan anak di Labuhanbatu, pungkasnya. 

Sarimpunan menegaskan, semua ini menjadi amanah bersama maka diharapkan  semua bersedia menandatangani komitmen bersama untuk menyelamatkan ibu melahirkan, bayi baru lahir, bayi dan anak. 

"Agar cita-cita kita dalam menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir serta meningkatkan cakupan KBPP dapat berjalan dengan baik," katanya.

Di lokasi yang sama, Christopel Lumban Tobing selaku Ketua Pokja KBPP Sumatera Utara, memberikan pemaparan dan pelatihan kepada peserta pokja, yang menurutnya ada 58 langkah persalinan normal yang aman yang bisa dilakukan oleh para bidan.

 Selain itu, para peserta juga mendapatkan materi bagaimana cara memberikan pelayanan dan pertolongan yang tepat kepada ibu partus dan bayi baru lahir.

Turut membubuhkan tandatangan komitmen gerakan bersama untuk keselamatan ibu melahirkan, bayi baru lahir, bayi dan anak, Asisten I Pemerintahan dan Kesra Sarimpunan Ritonga. Plt Kadis kominfo Ahmad Fadly Rangkuti, Kadis Kesehatan Kamal Ilham, Kadis PMD Abdi Jaya Pohan, Kaban Bappeda Hobol Z.Rangkuti, Ketua IBI, Ketua IDI, Ketua KBPP Sumut, KBPP JHPIEGO dan peserta Pokja. * (fajar dame harahap)