Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Harga Murah Jadi Alasan Produsen Karet Kurangi Penjualan

Petani mengumpulkan karet sebelum dijual ke pabrik. Di bulan Juli, volume ekspor karet alami penurunan 14,8% jika dibanding bulan Juni 2022.suaratani.com-dok

SuaraTani.com – Medan| Volume ekspor karet Sumatera Utara (Sumut) di bulan Juli 2022 mengalami penurunan yang sangat signifikan jika dibandingkan bulan Juni 2022. 

Seketaris eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Edy Irwansyah, mengatakan, di bulan Juli,  volume ekspor karet tercatat sebanyak 31.297 ton, sementara di bulan Juni 2022 mencapai. 36.734 ton.

“Atau turun sebesar 14,8%,” ujar Edy saat dihubungi, Sabtu (13/8/2022).

Edy menyebutkan, penurunan volume ekspor ini lebih dipengaruhi adanya pengurangan penjualan dari produsen karet remah (crumb rubber) dikarenakan harga yang kurang sesuai dari pembeli.

“Saat ini harga rata-rata harga TSR-20 FOB Singapora di SGX (Singapore Exchange) 158,72 sen AS per kg. Padahal di bulan Juni kemarin sebesar 163,92 sen AS per kg,” sebutnya.

Untuk bulan Juli, ada 32 negara yang menjadi tujuan ekspor, dimana Jepang (32,4%), Brazil (12,2%), USA (10,9%), China (6,9%), dan Turki (5,0%) masih menjadi 5 negara tujuan utama. 

Secara keseluruhan, total volume ekspor karet di periode Januari-Juli tercatat sebanyak 220.903 ton. Total volume ini mengalami kenaikin tipis sebesar 1,13 % dibandingkan periode yang sama tahun 2021. *(ika)