Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pemkab Tapanuli Utara Komit Menurunkan Stunting Demi Generasi Emas

Wakil Bupati Tapanuli Utara (Taput), Sarlandy Hutabarat, membuka acara Rembuk Stunting, bertempat di Gedung Kesenian Sopo Partungkoan Tarutung, Kamis (4/8/2022).suaratani.com-darwin nainggolan

SuaraTani.com – Taput| Wakil Bupati Tapanuli Utara (Taput), Sarlandy Hutabarat, bersama Ketua DPRD Poltak Pakpahan, didampingi Kadis Kesehatan Sudirman Manurung, Kadis PPKB3A Donna Situmeang bersama seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting Taput membuka acara Rembuk Stunting, bertempat di Gedung Kesenian Sopo Partungkoan Tarutung, Kamis (4/8/2022).

Dalam sambutannya, Wakil Bupati menekankan keseriusan komitmen seluruh komponen termasuk 11 perangkat daerah yang dihunjuk sebagai pengampu.

"Rembuk Stunting sebagai aksi ke-3 saat ini harus kita seriuskan sebagai jawaban atas tantangan yang sedang dihadapi. Penanganan penurunan stunting ini sebagai super prioritas pembangunan nasional karena dinilai menjadi langkah awal bagi masa depan negara kita menjadikan generasi emas," ujar Sarlandy.

Dikatakannyam perjuangan untuk menurunkan angka stunting masih panjang, mengingat data stunting nasional adalah sebesar 24%. Untuk itu, Taput  harus bisa berada di bawah angka nasional tersebut. 

“Untuk itu seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting perlu melakukan rembuk menentukan aksi termasuk oleh 11 perangkat daerah yang dihunjuk sebagai pengampu. Lokus harus jelas, Data personal harus lengkap 'by name by address'. Dinas terkait juga harus melakukan pendataan yang akurat, jangan ada pembohongan data demi masa depan generasi muda kita," lanjut Sarlandy Hutabarat.

Selanjutnya, Wakil Bupati yang sekaligus sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Taput bersama perwakilan para undangan menandatangani 'Komitmen Bersama Aksi Korvegensi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Tapanuli Utara'.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Kesehatan, Sudirman Manurung, mengatakan bahwa aksi ke-3 Rembuk Stunting ini dihadiri para Staf Ahli Bupati, para Asisten, para perangkat daerah, para camat, para kades, tenaga ahli pendamping,  berbagai asosiasi profesi kesehatan serta seluruh anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting Taput.

Dilaporkan juga data berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) bahwa prevelensi stunting tahun 2021 sebesar 26,7% turun dari SSGI tahun 2019 sebesar 42,19%. Ditargetkan tahun 2022 sebesar 23, 46%.

"Tahun 2023 ditargetkan sebanyak 36 desa yang menjadi lokasi fokus( lokus )stunting," jelas Sudirman Manurung.

Kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama yang dipandu oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Parsaoran Hutagalung dan diisi paparan 2 narasumber, yaitu oleh Kepala Bappeda Provsu diwakili Abdul Harahap dan Kepala Dinas PPKBP3A Taput Donna Situmeang.*(darwin nainggolan.)