Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Cabai Merah Turun Harga

Pedagang menyiapkan pesanan pembeli. Di Kota Medan, harga cabai merah turun menjadi Rp45 ribu per kg.suaratani.com-ist 


SuaraTani.com – Medan| Harga cabai merah di Kota Medan termasuk di semua wilayah Sumatera Utara (Sumut) mengalami penurunan. 

Di Kota Medan, harga cabai  turun 8% dikisaran Rp45 ribu per kilogram (Kg), sementara untuk gabungan kota di Sumut harganya terpantau mengalami penurunan 1.5% dikisaran harga Rp57 ribuan per Kg. 

“Sedangkan untuk komoditas cabai rawit, harga di Kota Medan anjlok 19%, di level Rp41 rbu per Kg, sementara di wilayah Sumut anjlok 9% di level Rp51 ribu per Kg,” ujar Ketua Tim Pemantau Harga Sumut, Gunawan Benjamin, Jumat (23/9/2022).

Untuk daging ayam, kata Gunawan, di Kota Medan, harganya turun 4% di level Rp31 ribu per Kg, sedangkan untuk wilayah Sumut mengalami kenaikan 4% dikisaran Rp34 ribuan per Kg. Selebihnya wilayah Kota Medan untuk komoditas pangannya terpantau stabil dalam sepekan terakhir. Sementara itu beberapa komoditas lainnya di wilayah Sumut berfluktuasi.

“Dari 6 jenis beras yang kita pantau, ada 3 yang turun dan 3 jenis sisanya naik, harga beras bergerak turun Rp150  hingga yang naik sebesar Rp200 per Kg nya atau dalam rentang -1.2% hingga 1.5%. Untuk harga daging sapi harganya naik 2%, bawang putih dan bawang merah naik 8%. Jadi masih dalam rentang fluktuasi yang terkendali,” sebutnya.

Sementara itu penyangga inflasi terbesar Sumut ini didominasi Kota Medan sekitar 80%. Artinya dengan fluktuasi harga sejumlah komoditas dalam sepekan terakhir, lagi-lagi harga komoditas pangan di Sumut masih condong ke deflasi selama sepekan terakhir. 

Disparitas harga yang berbeda antara Kota Medan dengan kota kota lainnya di Sumut ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya sumber produksi bahan pangan itu lebih berdekatan dengan Kota Medan dibandingkan dengan kota lainnya.

Jika berkaca kepada kinerja harga komoditas pangan di akhir pekan ini, maka potensi penurunan pada komoditas cabai dan minyak goreng masih berpeluang terjadi. Meksipun dalam ruang penurunan harga yang terbatas. Dan di bulan Oktober nantinya, baru akan mengevaluasi apakah ada dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi sebelumnya dnegan harga cabai.

“Meskippun sudah bisa dipastikan biaya transportasi angkutan barang sudah mengalami kenaikan, namun untuk komoditas cabai ini masih kita evaluasi, apakah akan bergerak dalam rentang harga yang bertahan mahal atau justru mampu berfluktuasi seperti harga pada saat sebelum terjadi kenaikan harga pupuk, pestisida dan harga BBM bersubsidi,” pungkasnya. *(ika)