Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kementan Lakukan Evaluasi Kesiapan Instalasi Karantina Hewan Sarang Burung Walet PT DWS untuk Ekspor

Irjen Kementan Jan Samuel Maringka (tiga dari kiri) didampingi Kepala Karantina Pertanian Kualanamu Lenny Hartati Harahap (dua kiri) didampingi pihak perusahaan melakukan monitoring ke industri pengolahan sarang burung walet milik PT DWS, Jumat (16/9/2022).suaratani.com-junita sianturi

SuaraTani.com – Deliserdang| Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan), Jan Samuel Maringka mengatakan, sarang burung walet saat ini menjadi salah satu produk unggulan Indonesia.

Karena itu, pihaknya melakukan monitoring atas suatu program Kementan disebut gerakan tiga kali ekspor (Gratieks).

“Karena itu, kami melakukan monitoring atas suatu program Kementan yang disebut gerakan tiga kali ekspor atau Gratieks,” kata Jan Maringka kepada wartawan saat melakukan kunjungan ke industri pengolahan sarang burung walet milik PT Damai Walet Sentosa di Jalan Teruno Joyo, Dusun X, No 8, Desa Cinta Rakyat, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (16/9/2022).

Turut mendampingi Irjen, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Andy PM Yusmanto AM, Kepala Karantina Pertanian Kualanamu, Lenny Hartati Harahap, Kepala BPTP Balitbangtan Sumut,  Khadijah El Ramija Lubis dan Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini.

Menurut Jan Maringka, kunjungan kerja yang dilakukan saat ini adalah dalam rangka "Evaluasi Kesiapan Instalasi Karantina Hewan Sarang Burung Walet untuk Ekspor ke China oleh PT Damai Walet Sentosa (DWS).

“Kehadiran kita saat ini melihat sambil memastikan kemampuan dari perusahaan ini dalam konteks ke depan. Kita mengetahui ketika mengisi pasar-pasar ekspor itu kita memiliki berbagai regulasi international. Tentu kehadiran kami beserta tim dan Karantina Pertanian meneliti kembali kesiapan yang dilakukan pihak perusahaan,” ujarnya.

Pihaknya sudah melihat secara langsung bagaimana proses pengolahannya. 

“Dan, mudah-mudahan dalam waktu dekat kita mendorong bisa terjadi percepatan sehingga program Gratieks bisa terus meningkat,” jelas Jan Maringka. 

Para pekerja PT DWS melakukan pembersihan sarang burung walet. suaratani.com - junita siantauri

Dikatannya, dengan dilakukan eksor sarang burung walet ini nantinya memberikan kontribusi, nilai tambah bukan saja kepada masyarakat setempat tapi juga kepada pemerintah daerah dan juga sebagai wujud peran serta peningkatan Indonesia di pentas international

Sejauh ini, lanjut Irjen Jan Maringka, peluang ekspor sarang burung walet di pasar international sangat besar sekali dan Indonesia menjadi salah satu tempat utama sebagai produksi sarang burung walet. 

Kementan kata dia, terus menerus melakukan konfirmasi atas kesiapan perusahaan, bukan PT DWS saja tetapi banyak perusahaan-perusahaan lain. 

“Tentunya kita berharap inilah semua menjadi dukungan, dan secara fight finding kita sudah melihat langsung bahwa DWS memiliki no 49, memiliki kemampuan untuk menguasai pasar international,” terang Irjen.

Terhadap kendala yang dihadapi pihak PT DWS dalam melakukan ekspor, Jan Maringka mengatakan, setiap Negara memiliki program ketahanan pangan. Bagaimana Negara itu menjaga ketahanan pangannya artinya secara ketersediaan juga termasuk akses dan keamanan. 

Nah, apa yang sekarang terjadi itu harus kita turuti karena maisng-masing Negara memiliki aturan. Demikian juga Indonesia memiliki proram ketahanan pangan dalam rangka menuju kedaulatan pangan.

“Kita berharap hewan, ternak, tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia tentu terhindar dari gangguan-gangguan. Ini perang International, tentunya kita tidak dapat melihat musuh yang secara kasat mata tetapi bisa saja mereka mengganggu melalui virus, melalui peyakit. Belum lama kita melewati penyakit mulut kuku (PMK) tetapi bagaimana ketahanan pangan kita mampu menjaga ketersediaan. Itu yang paling penting,” terang Jan Maringka. * (junita sianturi)