
SuaraTani.com – Medan| Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menyatakan sudah menyiapkan berbagai dukungan untuk meningkatkan iklim investasi lewat pemberian insentif maupun kemudahan kepada investor yang akan berinvestasi.
Saat ini, Pemprov Sumut sedang memperbaharui kebijakan pemberian insentif dan kemudahan yang dimaksud agar lebih memberikan kemudahan kepada calon investor.
Pelaksana harian Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Agus Tripriyono, mengatakan, salah satu bentuk untuk peningkatan iklim investasi dilakukan lewat ajang North Sumatera Invest (NSI) Day.
“NSI Day ini merupakan ajang promosi proyek investasi strategis di Sumut sebagau upaya mendorong pemulihan ekonomi berkelanjutan, sekaligus mendukung pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia di tahun ini,” ujar Agus saat hadir mewakili Pemprov Sumut di acara NSI Day yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Sumut, di Adi Mulia Hotel, Rabu (28/9/2022).
Agus menyebutkan, sektor investasi memiliki andil yang besar dalam pembentukan pertumbuhan ekonomi Sumut di triwulan II tahun 2022 yang mencapai angka 4,70% secara year on year (YoY).
“Dari pertumbuhan ekonomi tesebut, sektor investasi berkontribusi 30,22%, atau sebagai kontributor terbesar ketiga dari sisi pengeluaran setelah konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor,” sebutnya.
Pada kegiatan yang mnghadirkan investor dan pemilik proyek, Agus Tripriyono menjelaskan jika Sumut memiliki hamparan area pertanian yang begitu luas dengan kualitas tanah yang subur, sehingga cocok untuk dikembangkan berbagai komoditas pertanian.
Kontribusi sektor pertanian termasuk perikanan dan peternakan terhadap total Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumut relatif besar, yakni mencapai 23%.
“Dan ini juga didukung dengan jumlah tenagga kerja di sektor pertanian yang paling besar di Sumut, yakni 34,27% dari total penduduk bekerja pada Februari lalu sehingga peluang berinvestasi di sektor pertanian sangat besar untuk dikembangkan,” terangnya.
Sumut menurut Agus juga cocok untuk pegembangan investasi di sektor energi hijau karena, adanya potensi panas bumi dan arus air yang besar di Kabupaten Tapanuli Selatan dan juga Tapanuli Utara.
“Sehingga hal ini menurut kami perlu didorong, karena minat investor asing dalam proyek kelistrikan, air dan gas juga cukup tinggi,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti yang hadir secara daring mengatakan, kontribusi Sumut terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5% membuktikan jika Sumut memiliki peran yang besar terhadap perekonomian Indonesia.
“Dan dari pertumbuhan tersrbut, 30,22% disumbangkan sektor investasi dimana khusus di triwulan II yang pertumbuhan ekonominya tercatat 4,70% secara YoY, 2,1% sektor investasi bertumbuh 2,1%,” kata Destry yang didapuk sebagai pembicara utama.
Jika mengutip data dari BPKM, lanjut Destry, realisasi investasi di Sumut juga tercatat cukup baik. Selama periode Januari hingga Juli 2022, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp3,02 triliun untuk 1.216 proyek, sedangkan untuk realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar US$462 juta untuk 278 proyek.
“Dan besarnya potensi investasi di Sumut ini juga didukung dengan sumber daya manusia yang ada, dimana lebih 56% dari total penduduk berusia muda dan produktif,” ucapnya.
Destry juga memastikan Bank Indonesia dan memiliki komitmen untuk bersama-sama dengan stake holder untuk bersama meningkatkan pembangunan daerah untuk mendorong perekonomian secara keseluruhan untuk menjadi negara maju
“Karena itu BI terus melakukan sinergi denga Pemda dan Pemerinttah Pusat untuk mehyelenggarakan berbagai untuk mendukung ekonomi nasional,” pungkasnya. *(ika)