Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

India, AS dan RRT Jadi Penyumbang Terbesar Surplus Neraca Perdagangan di Bulan Oktober

Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Laut Belawan. Di bulan Oktober, nilai ekspor Indonesia mengalami pertumbuhan hingga 0,13% dibanding bulan September 2022.suaratani.com-ist 

SuaraTani.com – Jakarta| India, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan Amerika Serikat (AS) menjadi penyumbang terbesar surplus perdagangan Oktober 2022. 

Negara mitra dagang ini membuat Indonesia masih mencatatkan kinerja ekspor positif serta menorehkan surplus neraca perdagangan di tengah perlambatan ekonomi global dan ancaman resesi global. 

Hal ini terlihat dari neraca perdagangan Oktober 2022 yang surplus US$5,67 miliar, dan menjadi capaian surplus bulanan berturut-turut ke-30 sejak Mei 2020.

“Surplus perdagangan Oktober 2022 disumbang surplus perdagangan nonmigas US$7,66 miliar dan defisit perdagangan migas US$1,99 miliar. Surplus ini menjadi capaian surplus bulanan ke-30 secara berturut-turut sejak Mei 2020,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kamis (17/11/2022).

Mendag Zulkifli Hasan menyebutkan, kinerja positif pada Oktober 2022 tersebut didorong oleh surplus  dengan beberapa negara mitra dagang.  

India menjadi penyumbang surplus terbesar dengan nilai surplus US$1,61  miliar, diikuti RRT dengan  surplus sebesar US$1,20 miliar, dan AS dengan nilai surplus US$1,15 miliar.

Sementara itu, jika melihat secara kumulatif, neraca perdagangan Januari–Oktober 2022 pun mencatatkan surplus US$45,52 miliar. 

Surplus perdagangan Januari–Oktober 2022 ini ditopang surplus  nonmigas sebesar US$66,41 miliar  serta defisit migas sebesar US$20,89  miliar.  

Mendag Zulkifli Hasan menyebut, surplus perdagangan Januari–Oktober 2022 telah melampaui kinerja perdagangan dua tahun belakangan.

“Surplus perdagangan Januari–Oktober 2022 telah melampaui capaian sepanjang tahun 2021 yang sebesar US$35,42 miliar dan dua kali lipat capaian sepanjang tahun 2020 yang sebesar US$21,62 miliar. Kondisi ini merupakan hal yang menggembirakan bagi Indonesia di tengah perlambatan ekonomi dan  ancaman resesi ekonomi global. Kita harap surplus perdagangan Indonesia  tahun  ini  dapat  berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal bidang ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Jika menilik dari sisi ekspor, nilai total ekspor Indonesia pada Oktober 2022 mencapai US$24,81 miliar. Nilai tersebut meningkat 0,13% dibanding September 2022 (MoM) dan tumbuh 12,30% dibanding  Oktober 2021 (YoY).  

Ekspor Oktober 2022 didorong peningkatan ekspor migas sebesar 4,93% MoM, sementara ekspor nonmigas turun 0,14% (MoM).

Mendag Zulkifli Hasan menegaskan, ekspor Indonesia pada Oktober 2022 masih meningkat bahkan saat kinerja ekspor beberapa negara mitra turun.   

Berdasarkan Trading Economics, beberapa negara mitra dagang Indonesia yang kinerja ekspornya  melemah pada Oktober 2022 antara  lain RRT  (turun  7,56 % MoM),  Brasil  (turun 5,70% MoM), Korea Selatan (turun 8,64% MoM), Pakistan (turun 7,12% MoM), dan Turki (turun 5,84%MoM).

Mendag  Zulkifli Hasan menyampaikan, RRT, India, dan AS menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia pada Oktober 2022 dengan total nilai ekspor ketiganya mencapai US$10,44 miliar dan kontribusi  sebesar  44,52% terhadap  ekspor  nonmigas  nasional. 

“Ditinjau dari kawasan, pertumbuhan ekspor nonmigas terbesar terjadi ke kawasan Afrika Timur yang tumbuh 39,45%, Afrika Selatan 37,68%, dan Afrika Utara 36,76% MoM. Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara berkembang di Benua Afrika masih potensial untuk dijadikan negara tujuan diversifikasi ekspor nonmigas Indonesia ke depannya,” kata Mendag.

Secara kumulatif, total ekspor selama periode Januari–Oktober 2022 tercatat mencapai US$244,14 miliar atau meningkat 30,97% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). 

Peningkatan ekspor tersebut ditopang oleh penguatan ekspor sektor nonmigas yang naik 30,61%  (YoY) menjadi US$230,62 miliar dan ekspor sektor migas yang naik 37,40% (YoY)menjadi sebesar 13,52 miliar.

Sedangkan untuk total impor Indonesia bulan Oktober 2022 tercatat mencapai US$19,14 miliar. Nilai ini relatif melemah 3,40% dibanding Agustus 2022 (MoM), namun meningkat 17,44% bila dibandingkan Oktober 2021  (YoY). 

“Penurunan kinerja impor pada Oktober 2022 dipicu menurunnya impor nonmigas sebesar 3,73% (MoM) dan menurunnya impor migas sebesar 1,81% (MoM),” jelas Mendag.

Secara kumulatif, total impor periode Januari–Oktober  2022  mencapai  US$198,62 miliar atau naik  27,72% dari Januari–Oktober 2021 (YoY). Pertumbuhan impor tersebut dipicu lonjakan impor migas  sebesar 79,92% dan kenaikan impor nonmigas sebesar 20,40% YoY. *(jasmin)