Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Pasarkan Produk Lewat Digital

Kemenperin mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Solo Raya menggunakan digital dalam memperluas akses pemasaran melalui loka pasar (marketplace). suaratani.com - ist

SuaraTani.com - Jakarta|  Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Solo Raya, khususnya sektor aneka, kimia, sandang dan kerajinan terampilan menggunakan digital.

Penggunaan digital penting dalam memperluas akses pemasaran melalui loka pasar (marketplace) yang tergabung di dalam program e-Smart IKM. 

Guna mencapai sasaran tersebut, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) aktif menggelar workshop peningkatan kemampuan pemasaran digital bagi IKM di berbagai wilayah Indonesia.

“Kami menyadari bahwa para pelaku IKM masih menghadapi beberapa kendala dalam pemasaran digital. Padahal transformasi digital dari  jual beli produk dan jasa dari transaksi konvensional ke transaksi online akan semakin marak di Indonesia," kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Sebagai upaya peningkatan pemanfaatan teknologi digital bagi pelaku IKM, Ditjen IKMA telah menggelar Workshop Peningkatan Kemampuan Pemasaran Digital Bagi IKM di Solo Raya selama dua hari pada 29-30 November 2022. 

“Workshop ini disambut baik dengan dihadiri lebih dari 150 IKM di sektor industri aneka, kimia, sandang dan kerajinan di Solo Raya,” ujar Reni.

Direktur Industri Aneka  dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Ditjen IKMA, Ni Nyoman Ambareny, mengungkapkan, para pelaku IKM saat ini perlu memiliki kemampuan memotret produk yang baik dan mengunggahnya di e-commerce maupun media sosial.

“Selain itu, pengoptimalan penggunaan fitur e-commerce dan informasi tentang pemanfaatan teknologi finansial atau fintech untuk mempermudah proses pembayaran. Keterampilan ini yang juga penting dan harus dikuasai pelaku IKM,” tuturnya.

Apalagi, berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), terdapat lebih dari 210 juta pengguna internet di Indonesia pada 2021-2022. 

“Penetrasi penggunaan internet ini diharapkan juga menjadi peluang dan dimanfaatkan untuk usaha-usaha produktif yang mendorong efisiensi dan perluasan akses pasar seperti jual beli online,” ujar Ambareny.

Dikatakannya, transformasi digital dari proses jual beli konvensional menjadi jual beli online akan semakin marak di Indonesia, tidak hanya untuk produk berupa barang namun juga jasa. 

“Hal ini tidak hanya menuntut perubahan bagi pelaku IKM, untuk memasuki saluran pemasaran digital namun juga mengembangkan skill agar sukses berjualan secara digital,” imbuhnya.

Ambareny menyatakan, masih banyak usaha kecil menengah yang mengandalkan pembayaran secara tunai dari konsumen, sedangkan transaksi di e-commerce atau platform digital lain umumnya menggunakan pembayaran non-tunai. 

Sehingga perlu adanya upaya untuk mengakselerasi penggunaan pembayaran digital bagi IKM agar bisa melayani konsumen yang lebih luas setelah on boarding di platform digital.

Pada workshop di Solo, Kemenperin menjalin kerja sama dengan Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Surakarta, serta melibatkan narasumber yang berpengalaman di bidangnya seperti pelaku konten kreator, fotografer, financial technology, dan marketplace.

Para narasumber yang hadir antara lain Maharesyoga (Konten Kreator dan Entrepreneur), Langga Satria (fotografer dan founder Telunjukkanan Photostory), Marcho Senda (Product Manager SooltanPay), dan Diaz Bahari (event team UMKM Shopee Ekspor Solo).

Workshop ini diharapkan menjadi jalan solusi bagi IKM untuk segera menguasai fitur-fitur teknologi dan platform digital yang dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas bagi bisnis mereka.

“Sudah saatnya pelaku IKM Indonesia sukses berjualan secara digital. Kolaborasi kita merupakan kekuatan bersama untuk memperkuat daya saing industri demi masa depan Indonesia yang lebih baik,” ucap Ambareny. * (jasmin)