Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dorong Kelancaran Distribusi Pupuk, Petrokimia Gresik Optimalkan Penerapan Green Port TUKS

Mendorong kelancaran distribusi pupuk ditahun 2023, Petrokimia Gresik anggota holding Pupuk Indonesia mengoptimalkan penerapan konsep Green Port pada Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Petrokimia Gresik. suaratani.com - ist
 

SuaraTani.com – Gresik| Mendorong kelancaran distribusi pupuk ditahun 2023, Petrokimia Gresik anggota holding Pupuk Indonesia mengoptimalkan penerapan konsep Green Port pada Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Petrokimia Gresik.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, Senin (2/1/2023) menyampaikan bahwa tahun ini penerapan konsep Green Port pada TUKS Petrokimia Gresik menjadi yang terbaik di Indonesia berdasarkan hasil asesmen Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI.  

Optimalnya penerapan Green Port akan sedikit banyak berdampak pada kelancaran distribusi pupuk bersubsidi. Hal ini mengingat tanggung jawab penyaluran pupuk bersubsidi tidak hanya di Pulau Jawa yang dapat ditempuh melalui jalur darat, tapi juga antarpulau yang membutuhkan transportasi laut.

“Kami mengakselerasi penerapan Green Port di TUKS Petrokimia Gresik untuk mendorong kelancaran operasional bisnis termasuk distribusi pupuk bersubsidi ke berbagai daerah di Indonesia,” ujar Dwi Satriyo.

Konsep Green Port sendiri menjadikan proses kepelabuhanan Petrokimia Gresik lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan. Sehingga semakin mengoptimalkan Cost Reduction Program yang telah dijalankan perusahaan.  

Konsep Green Port salah satunya mengatur upaya peningkatan pengelolaan energi yang efisien di pelabuhan. 

Beberapa implementasi yang telah dilakukan diantaranya pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk gedung dan perkantoran.

Penggunaan sepeda motor  listrik, mengganti  lampu  penerangan   konvensional  dengan  LED,  penerapan green building, penyediaan  shore connection  untuk supply energi kapal, serta pemanfaatan CCTV pada Digital Port Supervising (Aplikasi Petroport).

“Penghematan biaya operasional pada akhirnya akan berpengaruh pada harga produk, sehingga langkah ini juga menjadi upaya Petrokimia Gresik dalam memberikan perlindungan bagi konsumen melalui produk berdaya saing,” ujar Dwi Satriyo.

Konsep Green  Port juga lanjut Di Satriyo, diimplementasikan melalui peningkatan kualitas kebersihan daratan dan perairan kolam daerah lingkungan kerja. 

Hal ini dilimplementasikan hanya dengan melanjutkan apa yang sudah dilakukan secara rutin yaitu meminimalisasi pencemaran limbah cair, sampah domestik dan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). 

Begitu juga dengan kualitas udara dijaga dengan mengurangi kebisingan, emisi gas karbon, dan emisi gas rumah kaca. 

"Penerapan Green Port juga telah mampu melindungi lingkungan  sekitar perusahaan agar tidak tercemar oleh proses kepelabuhanan, sehingga dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan melalui pemanfaatan sumber daya alam," ujarnya.

Dwi Satriyo mengatakan, berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut berhasil membawa Petrokimia Gresik mendapatkan skor 82,8 atau tertinggi pada ajang Anugerah Green Port Award 2022. 

Dengan perolehan  ini, TUKS  Petrokimia Gresik telah memenuhi tiga aspek penilaian, yaitu aspek manajemen, teknis dan digitalisasi.   

Ketiga aspek tersebut masuk dalam lingkup kepelabuhanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), lingkungan serta energi. 

Dwi Satriyo menambahkan, hasil penilaian ini menjadi bukti jika Petrokimia Gresik semakin    berkomitmen dalam menyelaraskan pengembangan industri dengan pengelolaan lingkungan. 

Green Port sudah menjadi kebutuhan bagi Petrokimia Gresik sebagai salah satu instrumen dalam meningkatkan daya saing usaha. Apalagi Petrokimia Gresik mendapatkan amanah penyaluran pupuk bersubsidi untuk menjaga ketahanan pangan nasional," tutup Dwi Satriyo. * (junita sianturi)