Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menperin Targetkan Penambahan Lighthouse Industry

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita saat kegiatan Grand Lauching PIDI 4.0 dan Kick Off Program Transformasi Industri 4.0.suaratani.com-ist 

SuaraTani.com – Jakarta| Pemerintah Republik Indonesia terus berupaya mengambil langkah terobosan untuk meningkatkan daya saing industri nasional dan membawa perekonomian Indonesia pada peringkat 10 besar ekonomi dunia pada tahun 2030. 

Salah satunya adalah melalui implementasi industri 4.0 untuk memperbaiki kualitas produk, meningkatkan produktivitas, dan efisiensi proses produksi sehingga dapat meningkatkan daya saing sektor manufaktur sebagai kontributor terbesar pada perekonomian nasional.

Akselerasi penerapan industri 4.0 ditempuh melalui peta jalan Making Indonesia 4.0 yang telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2018.

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, menyebutkan, sebagai bentuk pelaksanaan Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyelenggarakan berbagai agenda transformasi industri 4.0.

Meliputi awareness Industri 4.0, asesmen INDI 4.0, pelatihan dan pendampingan industri 4.0, pelatihan dan pendampingan industri 4.0, dan e-smart IKM. 

Kemenperin juga telah membangun Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0). Fasilitas ini telah beroperasi sejak soft launching oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Desember 2021 lalu. 

“Hasil dari agenda transformasi tersebut, saat ini terdapat 76 perusahaan champions INDI 4.0, 13 perusahaan national lighthouse industri 4.0, dan 2 perusahaan global lighthouse industri 4.0 di Indonesia sebagai referensi dan percontohan dalam melaksanakan journey transformasi industri 4.0,” ujar Menperin, pada Grand Lauching PIDI 4.0 dan Kick Off Program Transformasi Industri 4.0 di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Pelaksanaan transformasi industri 4.0 juga berkontribusi atas beberapa capaian, di antaranya penurunan konsumsi energi mencapai 4-40 %, peningkatan produktivitas 5-22%, serta penurunan biaya produksi 3-78%. 

Pemanfaatan transformasi ini juga menjadikan industri Indonesia menurunkan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 2,80 juta ton CO2 atau setara 102% dari target National Determined Contribution pada tahun 2022.

“Melihat manfaat penerapan transformasi industri 4.0, sudah waktunya industri yang belum menerapkan industri 4.0 mulai masuk (ke industri 4.0), karena transformasi ke industri 4.0 akan menambah daya saing dari produk-produknya, agar makin kompetitif di pasar dunia maupun pasar dalam negeri,” jelas Menperin. 

Untuk mendorong perusahaan bertransformasi ke industri 4.0, Menperin menargetkan pada akhir 2024, setidaknya ada 2 perusahaan di Indonesia yang mendapatkan status global lighthouse industry 4.0 dari World Economic Forum, serta 5 hingga 6 perusahaan yang menjadi national lighthouse. 

“Sehingga minimal terdapat 4 global lighthouse industry 4.0 dan 18 national lighthouse industry 4.0 di akhir tahun depan,” tegasnya. *(jasmin)