Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jerman Resmi Resesi Buat Pasar Keuangan hingga Emas Terpukul

Seorang warga menunjukkan uang kertas rupiah pecahan kecil. Di akhir pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami tekanan.suaratani.com-dok

SuaraTani.com – Medan| Kebijakan Bank Indonesia yang belum merubah besaran suku bunga acuan untuk BI 7 DRR di level 5.75%, tidak memberikan tekanan pada mata uang rupiah. 

Meski menurut Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di akhir pekan ini mata uang rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat, sebagai dampak dari FOMC Minutes Bank Sentral AS yang lebih menggiring penguatan dolar Amerika Serikat terhadap rupiah.

Pada Kamis malam, The FED masih dilanda dilema apakah akan menaikkan bunga acuan atau bertahan pada level bunga acuan saat ini. 

Sikap The FED tersebut dinilai sebagai sebuah kemungkinan dimana kenaikan bunga acuan bukan tidak mungkin akan terjadi dalam waktu dekat nanti. Tidak ada sikap tegas dari The Fed kemana arah kebijakan The Fed nantinya.

“Dan pasar saat ini diperburuk dengan masalah pagi hutang AS yang belum menemukan titik temunya, yang bisa berdampak buruk bagi pasar keuangan,” kata Gunawan di Medan, Jumat (26/5/2023).. 

Sementara itu, pada akhir pekan ini mata uang rupiah ditransaksikan melemah dikisaran 14.950 per dolar Amerika Serikat. 

Mata uang rupiah terlihat masih cukup kuat untuk menahan tekanan sekalipun besaran bunga acuan BI tidak dinaikkan.

Seiring dengan pelemahan kinerja mata uang rupiah, IHSG juga terpantau mengalami pelemahan pada perdagangan akhir pekan ini. 

IHSG melemah 0.26% di level 6.687. Pada dasarnya kinerja IHSG justru akan semakin berat jika suku bunga acuan global terus dinaikkan. 

Karena akan memicu terjadinya tekanan pada pertumbuhan ekonomi dan pastinya menekan kinerja emiten yang ada di pasar saham.  

Jerman menjadi contoh negara dengan ekonomi besar yang mengalami resesi setelah setelah riis data pertumbuan ekonomi negatif 2 kuartal. 

Namun disisi lain, pelonggaran kebijakan moneter untuk saat ini masih sebuah keniscayaan, mengingat masih tingginya inflasi. 

“Sehingga pergerakan IHSG akan tertahan sementara di level yang tidak begitu jauh dari 5.700, sampai akhirnya nanti ada sentiment kuat yang bisa merubah arah pergerakan IHSG,” sebutnya.

Disisi lain, harga emas dunia ditransaksikan dikisaran level US$1.952 pe rons troy. Meskipun kinerjanya membaik pada hari ini, namun harga emas melemah dalam sepekan terakhir. 

Emas juga masih mengalami dilema seiring belum jelasnya arah pergerakan pasar serta perkembangan kebijakan suku bunga acuan global. Pada hari ini emas ditransaksikan dikisaran level Rp941 ribu per gramnya. *(ika)