Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Awal Pekan, IHSG dan Rupiah Menguat Tapi Emas Terkoreksi

Seorang investor memperhatikan grafik pergerakan emiten. Pada perdagangan hari ini, IHSG mampu bergerak di zona hijau.suaratani.com-ika

SuaraTani.com - Medan| Kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini bergerak anomali, setelah pada perdagangan sebelumnya ditransaksikan menguat 0.48% di level 7.093,60.

Kinerja IHSG mengalami penguatan sekalipun kinerja indeks bursa di kawasan Asia yang banyak dijadikan acuan justru sebagian besar ditutup melemah.

Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan,  pelemahan tidak hanya terjadi di sejumlah bursa di Asia,  banyak bursa dari negara besar di Eropa juga diperdagangkan melemah pada hari ini.

"Pelemahan bursa di luar sangat potensial menjadi beban bagi kinerja IHSG pada perdagangan besok. Sejauh ini, indikator kinerja bursa di luar menunjukan adanya tekanan yang berpotensi berlanjut pada perdagangan besok," ujar Gunawan Benjamin di Medan, Senin (4/12/2023).

Disisi lain, kata Gunawan, kinerja mata uang rupiah juga ditutup menguat pada hari ini.

Rupiah menguat di level 15.450 per dolar AS. Rupiah bahkan sempat menguat hingga ke level 15.400 selama sesi perdagangan hari ini.

Dolar  AS melemah terhadap mata uang rupiah seiring dnegan memburuknya kinerja imbal hasil us treasury AS.

Beberapa indiaktor lainnya menunjukan bahwa dolar AS memang dalam tren pelemahan seiring kian mencuatnya spekulasi bahwa The FED akan mengjhentikan siklus kenaikan bunga acuan.

Mata uang rupiah secara fundamental juga masih berpotensi menguat lebih jauh, dan diakhir tahun sangat berpeluang untuk mendekati level 15.300 per dolar AS.

"Rupiah masih dinaungi kabar baik seiring dengan masih cukup solidnya kondisi fundamental ekonomi di tanah air," katanya.

Sementara itu, harga emas pada perdagangan hari ini justru  mengalami koreksi dan terpantau melemah di level US$2.064 per ons troy.

Koreksi teknikal yang terjadi pada harga emas dinilai masih sangat wajar, mengingat harga emas yang sempat naik dan menyentuh level US$2.100 pada perdagangan akhir pekan kemarin, cenderung mendorong aksi profit taking investor. *(ika)