Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

ICDX Hadirkan Profesional Dubai, Malaysia dan Brunei Kembangkan Komoditi Syariah

ICDX menggelar webinar Jumat (22/3/2024) dengan topik “The Role of Shariah Commodity in the Global Market and Their Potential in Indonesia.” suaratani - ist

SuaraTani.com - Jakarta| Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) menggelar webinar Jumat (22/3/2024). Webinar ini dengan topik “The Role of Shariah Commodity in the Global Market and Their Potential in Indonesia.”  

Upaya ini merupakan bagian dari langkah ICDX untuk mengembangkan komoditi syariah di Indonesia. Apalagi Indonesia punya potensi besar untuk berkembang.

"Untuk itu kita perlu belajar dan mengadopsi hal-hal positif yang telah dilakukan negara-negara lain dalam mengembangkan komoditi syariah," kata Direktur Utama ICDX, Nursalam, melalui keterangan tertulisnya, Senin (25/3/2024).

Adapun narasumber dalam webinar ini adalah beberapa profesional di bidang keuangan syariah, yaitu Dr. Aiman Aizuddin Rashid (Executive Director of Amanie Advisors Dubai).

Prof Datin Dr Rusni Hassan (Dean of IIUM Institute of Banking and Finance Malaysia), dan Dr Mohammad Mahbubi Ali (Islamic Financial Expert Brunei Darussalam Central Bank). 

Sementara peserta dari berbagai kalangan seperti, kalangan usaha, akademisi, pemerintahan serta masyarakat umum.

“Webinar ini juga merupakan salah satu upaya berkelanjutan dari ICDX untuk mengembangkan komoditi syariah di Indonesia. Dari beberapa narasumber, kita bisa mendapatkan pengalaman serta insight-insight bagaimana mengembangkan komoditi syariah di luar negeri," jelasnya.

Selain itu, lanjut Nursalam, bisa melakukan identifikasi sejauh mana praktik komoditi murabahah di beberapa negara. Baik itu di ASEAN, Timur Tengah maupun Eropa. 

Melalui forum ini kata Nursalam, ICDX akan bisa mengadopsi berbagai hal yang ke depan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan pasar keuangan syariah di Indonesia.

Dikatakannya, materi webinar ini akan disampaikan kepada masyarakat dalam bentuk mini book “Komoditi Murabahah: Cara Alternatif Meningkatkan Perbankan Islam dan Industri Keuangan.

"Buku ini akan menjadi bagian dari literasi yang kami jalankan terkait komoditas syariah kepada regulator, akademisi, praktisi. Dan, masyarakat mengenai komoditas syariah,” ungkapnya.

Dalam hal keuangan syariah, ia mengatakan, sejak tahun 2022 ICDX telah memfasilitasi transaksi komoditi syariah.

Yang meliputi Transaksi SiKA atau Transaksi Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah (SiKA), serta Subrogasi. 

Untuk tahun 2024 sampai dengan saat ini, telah terjadi transaksi sebesar Rp224 miliar dari total target tahun 2024 sebesar Rp2,5 triliun. 

Sebelumnya di tahun 2022 transaksi komoditi syariah di ICDX mencapai Rp785 miliar, dan di tahun 2023 mencapai Rp1,2 triliun.

Nursalam mengatakan, terkait laporan Islamic Finance Development Indicator (IFDI) 2022 menyebutkan, untuk Kawasan ASEAN, Malaysia memiliki aset perbankan syariah tertinggi, sebesar USD650 miliar. 

Sedangkan Indonesia, data OJK tahun 2023 sampai dengan Juli, total aset keuangan syariah nasional tercatat sebesar USD163 miliar, atau setara Rp2.461 triliun. Naik, sekitar 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Dikatakannya, IFDI menyebutkan, Aset Keuangan Islam terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. IFDI memproyeksikan untuk tahun 2025 aset keuangan Islam secara global mencapai USD4.490 miliar. Meningkat tajam dari USD3.374 miliar di 2020 dan USD2.964 miliar di 2019. * (junita sianturi)