Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bapanas Lakukan Gerakan Selamatkan Pangan Melalui Stop Boros Pangan

Peranan pemuda sangatlah penting dalam mendorong dan menumbuhkan kesadaran perilaku stop boros pangan untuk pencegahan FLW. foto: ist 

SuaraTani.com - Jakarta| Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong upaya-upaya untuk pencegahan dan pengurangan food loss and waste (FLW), melalui kegiatan Gerakan Selamatkan Pangan (GSP). Hal ini dalam mendukung sistem pangan berkelanjutan.

Kolaborasi dengan berbagai stakeholder adalah kunci utama dalam menyelesaikan masalah pangan dan gizi. Begitu juga dengan peran generasi muda sangat penting didalam upaya pencegahan food loss and waste. 

Kolaborasi pentahelix dengan melibatkan berbagai unsusr ABCGM (Academicy, Bussiness, Community, Government, dan Media) kunci penyelesaian masalah pangan dan gizï.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Nyoto Suwignyo dalam keterangannya dikutip Senin (22/4/2024) di Jakarta.

Ia menekankan peranan pemuda sangatlah penting dalam mendorong dan menumbuhkan kesadaran perilaku stop boros pangan untuk pencegahan FLW. 

Menggencarkan sosialisasi stop boros pangan melalui tulisan, penelitian, pengabdian masyarakat, konten video kreasi, inovasi pengolahan pangan berlebih menjadi varian baru diharapkan dapat menarik anak-anak muda. Untuk bisa bergerak mendukung upaya ini.

"Sinergi dengan sektor swasta memungkinkan kami memperkuat dampak positif menuju masa depan cerah Indonesia Emas 2045 yang lebih berkelanjutan. Dengan diawali pentingnya kesadaran generasi muda untuk mencegah dan mengurangi food waste," ujar Nyoto Suwignyo.

Nyoto berharap, semakin banyak pihak yang mendukung gerakan ini. 

Sementra itu, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas, Nita menambahkan, Gerakan Selamatkan Pangan yang merupakan Piloting Project di Jabodetabek telah digulirkan sejak tahun 2022.

“Sejak akhir Desember 2022 hingga saat ini, telah menyelamatkan sekitar 64,3 ton pangan berlebih. Kemudian disalurkan kepada 44,4 ribu orang penerima manfaat. Jumlah pangan berlebih yang diselamatkan setara dengan 113,4 ribu kilo kalori dan berhasil menyelamatkan dari kerugian ekonomi setara Rp6,1 miliar” papar Nita.

Bapanas kata Nita, dalam hal ini telah mengedepankan tiga langkah dalam menjaga ketahanan pangan. Yaitu Better Nutrition, Better Behavior, dan Better Collaboration. 

Karena itu, di Indonesia Badan Pangan Nasional menginisiasi Gerakan Selamatkan Pangan Menuju “Zero Waste to End Hunger”. * (putri)